Merauke, 1/3 (Jubi)—Masyarakat Kampung Kaiburse, Distrik Anim Ha, Kabupaten Merauke merasa keberatan untuk dibangunnya sebuah pabrik oleh PT Rajawali Grup di daerah Kurik Lima. Jika sampai pembangunan pabrik tetap dilakukan, maka air di sekitar akan tercemar oleh limbah dan nantinya yang merasakan dampaknya adalah masyarakat Kaiburse.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kampung Kaiburse, Yeremias Gebze saat dialog di ruangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Kamis (28/2). “Apa yang saya sampaikan ini adalah kekhawatiran dari masyarakat sendiri. Olehnya, dewan yang nota bene adalah perpanjangan tangan rakyat, harus ikut bersuara untuk menolak. Lebih baik pembangunan pabrik dilakukan ditempat lain,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Merauke mengungkapkan, dewan sangat meresponi dengan baik apa yang disampaikan masyarakat. “Kami tidak pernah berpikir jika warga akan menyampaikan tentang dampak dari pembangunan pabrik nanti. Sekali lagi terimakasih atas masukan yang sangat bermanfaat ini,” ungkap Domin.
Dia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat dari Kampung Kaiburse yang sudah datang dan menyampaikan aspirasi secara langsung kepada dewan. “Terus terang, saya sudah mendapatkan laporan secara tertulis dari salah seorang perwakilan warga beberapa waktu lalu. Hanya saja, harus dteruskan kepada pimpinan dewan sekaligus mendapatkan persetujuan,” tandasnya. (Jubi/Ans)