Merauke, 1/2 (Jubi)—Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, Leonardus Mahuze meminta agar semua komponen terkait, agar tidak boleh arogan. Semua harus duduk secara bersama-sama sekaligus membicarakan dari hati ke hati untuk pemekaran Kota Merauke maupun Provinsi Papua Selatan yang telah diperjuangkan sejak enam tahun silam.
“Kita jangan terlalu pesimis dengan melihat adanya pemekaran suatu daerah dari sisi negatif saja. Semua persiapan harus dibenahi dari sekarang termasuk sumber daya manusia (SDM) bagi orang asli Papua. Jika kita semua menunggu sampai semua siap, keadaan akan tetap seperti begini terus,” ungkap Leonardus ketika ditemui tabloidjubi.com diruang kerjanya, Jumat (1/2).
Lebih lanjut Leonardus menjelaskan, untuk persyaratan yang dimintakan, secara politis telah mendapatkan dukungan dari DPR RI. Hanya saja yang masih kurang adalah persyaratan administrasi. “Olehnya, kita harus duduk bersama untuk membicarakan kembali. Sehingga tidak ada arogansi masing-masing. Jika kita main arogan, semua tak akan jalan. Padahal, aspirasi pemekaran daerah ini adalah murni dari masyarakat,” tegasnya.
Ditambahkan, pada tahun 2011 silam, pihaknya sudah bertemu langsung dengan DPR RI maupun Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Hanya saja masih kekurangan peta dari Bakorsutanal serta putusan Bupati Merauke tentang pengalihan aset. Jika sejumlah persyaratan tersebut telah dilengkapi, otomatis pemekaran Kota Merauke berjalan mulus. (Jubi/Ans)