Merauke – Jenazah Pratu Marmaek Manurung, Jumat (1/2) pagi kemarin, diterbangkan ke tanah kelahirannya di Kampung Sirube-rube, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menggunakan pesawat Lion Air. Sebelum diterbangkan, jenazah korban hanyut di Kali Kao itu dilepaskan dalam upacara militer yang dipimpin oleh Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Dedi Hardono di Makodim 1707.
Upacara penghormatan terakhir bagi anggota Yonif 121/Macan Kumbang yang bertugas mengamankan perbatasan RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel itu, dihadiri oleh Danyonif 121/MK Letkol Inf Ayub Akbar, para kepala seksi di lingkup Korem 174/Anim Ti Waninggap , serta jajaran Satgas Yonif 121/MK.
Dari pantauan Bintang Papua, proses upacara pelepasan Pratu Manurung yang dibalut dalam nuansa militer itu, berlangsung hikmad dan penuh dengan nuansa duka. Sejumlah anggota berseragam militer lengkap dari Satgas Yonif 121/MK, tampak sigap mengarak peti jenazah yang sudah dibalut Bendera Merah Putih itu untuk dinaikkan ke atas bagasi pesawat.
Untuk diketahui meninggalnya Pratu Marmaek Manurung itu akibat sebelumnya hanyut terbawa arus di Kali Kao, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Senin (29/1) lalu. Kemudian, upaya pencarian selama tiga hari yang dilakukan Tim gabungan TNI, Basarnas Merauke dan masyarakat setempat membuahkan hasil, dimana mayat korban ditemukan di muara kali Kampung United yang jaraknya sekitar 27 kilo dari lokasi kejadian. (lea/don/lo1)
Upacara penghormatan terakhir bagi anggota Yonif 121/Macan Kumbang yang bertugas mengamankan perbatasan RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel itu, dihadiri oleh Danyonif 121/MK Letkol Inf Ayub Akbar, para kepala seksi di lingkup Korem 174/Anim Ti Waninggap , serta jajaran Satgas Yonif 121/MK.
Dari pantauan Bintang Papua, proses upacara pelepasan Pratu Manurung yang dibalut dalam nuansa militer itu, berlangsung hikmad dan penuh dengan nuansa duka. Sejumlah anggota berseragam militer lengkap dari Satgas Yonif 121/MK, tampak sigap mengarak peti jenazah yang sudah dibalut Bendera Merah Putih itu untuk dinaikkan ke atas bagasi pesawat.
Untuk diketahui meninggalnya Pratu Marmaek Manurung itu akibat sebelumnya hanyut terbawa arus di Kali Kao, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Senin (29/1) lalu. Kemudian, upaya pencarian selama tiga hari yang dilakukan Tim gabungan TNI, Basarnas Merauke dan masyarakat setempat membuahkan hasil, dimana mayat korban ditemukan di muara kali Kampung United yang jaraknya sekitar 27 kilo dari lokasi kejadian. (lea/don/lo1)
Untuk diketahui meninggalnya Pratu Marmaek Manurung itu akibat sebelumnya hanyut terbawa arus di Kali Kao, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Senin (29/1) lalu. Kemudian, upaya pencarian selama tiga hari yang dilakukan Tim gabungan TNI, Basarnas Merauke dan masyarakat setempat membuahkan hasil, dimana mayat korban ditemukan di muara kali Kampung United yang jaraknya sekitar 27 kilo dari lokasi kejadian. (lea/don/lo1)