Merauke – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merauke Leonardus Mahuze mengatakan, hasil perhitungan indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Merauke tahun 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu, sambung Leo, dapat dilihat dari komponen dari komponen harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita yang akhirnya menghasilkan tingkat IPM Kabupaten Merauke sebesar 65,51 atau berada pada posiis ke 11 dibandingkan dengan seluruh wilayah kabupaten/kota di provinsi Papua.
“Namun dengan visi pembangunan Kabupaten Merauke tahun 2011-2016 yang dititik beratkan pada pembangunan SDM, kesehatan dan peningkatan produksi pangan. Kami yakin angka IPM selama kurun waktu dua tahun ini telah mengalami peningkatan,” ujarnya saat pembukaan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Merauke masa sidang 1 tahun anggaran 2013, kemarin.
Sambung politisi asal partai Golkar itu, oleh karena itu, target pembangunan ke depan di Kabupaten Merauke harus mampu menggeser ketertinggalan peringkat dari masing-masing komponen IPM untuk target waktu tertentu yang telah ditetapkan.
“Karena kenaikan nilai komponen IPM dapat menjadi indicator keberhasilan pembangunan yang berorientasi pada tingkat kesejahteraan masyarakat,”alasannya.
Lebih jelas untuk menjawab segala permasalahan yang ada saat ini, menurut Leo, diperlukan diskrimasi pelayanan dalam konteks positif, khususnya bagi masyarakat asli Marind sesuai karakteristik kewilayahannya.
“Kami yakin dan percaya semua pimpinan SKPD telah menyusun program/kegiatan sesuai tupoksinya masing-masing yang berpihak pada penduduk lokal di kampung-kampung,” terangnya.
Menyinggung soal dana kampung yang sudah berjalan kurang lebih tahun, Leo mengakui dampak utama yang dirasakan oleh masyarakat adalah adanya animo dan kerjasama untuk menyele-saikan kegiatan yang sudah disepakati bersama.
“Ini menunjukkan bbahwa sesungguhnya saudara-saudara kita orang Marind memiliki kemampuan dan kemauan yang sama dengan saudara-saudara lainnya. Dan melalui dana PNPM Mandiri, Respek dan ADK telah membawa perubahan paradigm nyata yang selama ini masyarakat sebagai obyek pembangunan sekarang menjadi pelaku pembangunan di kampung-kampung untuk kemajuan daerahnya masing-masing,”imbunya.
Timpalnya lagi, melalui kader-kader yang telah dibidik sebagai tenaga pendamping, serta kontribusi dinas-dinas teknis dalam melaksanakan program/kegiatan yang berpihak pada masyarakar di kampung-kampung. Ia berharap pada saatnya dapat diwujudkan kemadirian masyarakar di semua aspek. (lea/don/lo1)
“Namun dengan visi pembangunan Kabupaten Merauke tahun 2011-2016 yang dititik beratkan pada pembangunan SDM, kesehatan dan peningkatan produksi pangan. Kami yakin angka IPM selama kurun waktu dua tahun ini telah mengalami peningkatan,” ujarnya saat pembukaan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Merauke masa sidang 1 tahun anggaran 2013, kemarin.
Sambung politisi asal partai Golkar itu, oleh karena itu, target pembangunan ke depan di Kabupaten Merauke harus mampu menggeser ketertinggalan peringkat dari masing-masing komponen IPM untuk target waktu tertentu yang telah ditetapkan.
“Karena kenaikan nilai komponen IPM dapat menjadi indicator keberhasilan pembangunan yang berorientasi pada tingkat kesejahteraan masyarakat,”alasannya.
Lebih jelas untuk menjawab segala permasalahan yang ada saat ini, menurut Leo, diperlukan diskrimasi pelayanan dalam konteks positif, khususnya bagi masyarakat asli Marind sesuai karakteristik kewilayahannya.
“Kami yakin dan percaya semua pimpinan SKPD telah menyusun program/kegiatan sesuai tupoksinya masing-masing yang berpihak pada penduduk lokal di kampung-kampung,” terangnya.
Menyinggung soal dana kampung yang sudah berjalan kurang lebih tahun, Leo mengakui dampak utama yang dirasakan oleh masyarakat adalah adanya animo dan kerjasama untuk menyele-saikan kegiatan yang sudah disepakati bersama.
“Ini menunjukkan bbahwa sesungguhnya saudara-saudara kita orang Marind memiliki kemampuan dan kemauan yang sama dengan saudara-saudara lainnya. Dan melalui dana PNPM Mandiri, Respek dan ADK telah membawa perubahan paradigm nyata yang selama ini masyarakat sebagai obyek pembangunan sekarang menjadi pelaku pembangunan di kampung-kampung untuk kemajuan daerahnya masing-masing,”imbunya.
Timpalnya lagi, melalui kader-kader yang telah dibidik sebagai tenaga pendamping, serta kontribusi dinas-dinas teknis dalam melaksanakan program/kegiatan yang berpihak pada masyarakar di kampung-kampung. Ia berharap pada saatnya dapat diwujudkan kemadirian masyarakar di semua aspek. (lea/don/lo1)