SMP-SMA Plus Satap Wasur Merauke Peroleh Penghargaan

Merauke, InfoPublik - SMP-SMA Plus Satu Atap Wasur Merauke memperoleh penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan untuk itu,, Kabid Mutum dan Pemerataan  Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Papua Marthen Kuwissy meninjau sekolah tersebut, Kamis (6/12).

Keberhasil tersebut adalah atas kerja keras yang dilakukan Kepsek SMP-SMA Plus Satu Atap (Satap) Model Pendidikan Terintegrasi  Formal-Non Formal Gratis Berpola Asrama Gratis Wasur, Sergius  Womsiwor, S.Pd bersama jajarannya selama in.

Ditemui Media Center seusai peninjauan,  Marthen mengungkapkan, kunjungan ini terkait dengan penghargaan yang diterima Kepsek Sergius Womsiwor 10 hari lalu dari Permerintah Pusat melalui Kemdikbud tentang Pengelolaan SD, SMP dan SMA Satu Atap Terintegrasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).  

‘’Penghargaan ini merupakan upaya dari Kemdikbud, sebagai Sekolah Model yang akan diujicobakan ke provinsi lain di luar Provinsi Papua. Ini berarti Provinsi kita dan Kabupaten Merauke akan menjadi ikon bahwa selama ini mengacu ke Pulau Jawa tapi sekarang balik. Acuannya ke Provinsi Papua, apalagi Merauke yang dikenal dari Sabang sampai Merauke selama ini,’’ katanya.

Menurutnya, dengan penghargaan dan akan dijadikannya Merauke sebagai model pendidikan satu atap terintegrasi dengan PKBM tersebut, menjadi kebanggaan tersendiri tidak hanya bagi Kabupaten Merauke tapi juga Provinsi Papua.

‘’Saya memang sudah lama  berkeinginan datang untuk melihat secara langsung tapi karena keterbatasan waktu sehingga selalu tertunda. Tapi  dengan pemberian pengharaan ini, mau tak mau dari Dinas Pedidikan dan Pemuda Olahraga terutama dari Bidang mutu harus turun melihat.

Tidak hanya sebatas melihat, tapi ikut memacu sekolah ini, baik kepala sekolah maupun kawan-kawan guru, agar ke depan kita jauh berbuat baik lagi sehingga model ini tidak hanya sebatas di bibir saja tapi betul-betul akan diterapkan,’’ jelasnya.

Sebab, suatu waktu orang dari luar Provinsi Papua akan datang melihat secara langsung  seperti apa model pendidikan yang akan diterapkan di daerahnya itu. Untuk Provinsi Papua sendiri, pihaknya sudah menyampaikan  di setiap pertemuan dengan Dinas Pendidikan dari kabupaten lain untuk dapat menerapkan model yang diterapkan di Wasur tersebut.

‘’Kita harus sebarkan ke kabupaten-kabupaten lain di Papua supaya dalam rangka menekan laju putus sekolah yang berdampak pada tingginya buta aksara, mau tidak mau harus  dirikan model yang ada seperti di Wasur ini,’’ tambahnya.  (02/mcmerauke/toeb)