Wabup: Jangan Pernah Merasa Saya ini Dibuang
MERAUKE - Sebanyak 373 pejabat struktural, pengawas sekolah dan kepala sekolah dilantik dan diambil sumpahnya, Selasa (4/12) di Sakil-Room Swiss-belHotel International Merauke oleh Wakil Bupati Merauke Sunarjo,S.Sos.
Dalam pelantikan kali ini ada terdiri dari kepala Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 37 orang, Kepala Sekolah Dasar (SD) sebanyak 192 orang, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) 48 orang, Kepala Sekolah Menengah Keatas (SMA) 16 orang, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 11 orang, 44 pengawas dan 15 UPTD .
Wabub dalam sambutan lisannya berharap agar pejabat baru segera beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru. Ia juga mengatakan pelantikan yang pastinya menuai pro dan kontra ini perlu dilakukan demi reorganisasi menuju birokrasi pemerintahan yang baik.
“Memang bagi sebagaian orang mengira waktunya (pelantikan) ini tidak tepat. Tetapi saya dan pak Bupati sudah berpikir lebih jauh sebelumnya, dimana kalau kita tidak sikapi, ya kapan lagi. Jangan sampai berlarut-larut sementara reorganisasi harus tetap jalan seiring dengan reformasi birokrasi kita,” ucap Wabup.
Sambung Wabup, pelantikan ini juga jangan menimbulkan kesan negatif di hati pejabat yang bersangkutan, sehingga nantinya dapat berimbas bagi profesionalisme yakni, mengabaikan semua tugas yang harus dilaksanakan.
“Dimanapun kita bertugas, emban lah tuga itu dengan baik. Lebih khusus lagi mereka yang bertugas di kampung-kampung pribumi yang jumlahnya sekitar 91 kampung. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus melakukan distribusi tenaga pengajar agar menyiapkan belajar mengajar di Merauke agar bisa berjalan sesuai harapan pemerintah dan terlebih lagi harapan masyarakat dan anak didik di 160 kampung,” tegasnya.
Menurut orang nomor dua di Kabupaten Merauke ini, jika semua PNS menolak untuk ditugaskan ke kampung dan lebih memilih di kota Merauke. Lantas siapa yang akan melaksanakan tugas di kampung khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Ia kembali menegaskan, sebagai seorang Anggota Korpri harus siap ditempatkan dimanapun. Bahkan, Wabup mengakui dirinya juga pernah bertugas di pedalaman.
“Pemberian warna tugas baru kepada semua guru ini harus diambil dari aspek positifnya. Jangan pernah merasa saya ini dibuang. Kalau kita merujuk pada aturan pegawai, dulu semasa melamar PNS tidak ada tulisan dalan formulir bahwa ada jabatan yang harus saya terima. Tetapi sebaliknya bahwa yang hanya saya siap ditempatkan di wilayah mana saja di NKRI,” jelasnya roda selalu berputar begitupun dengan mutasi jabatan bagi seorang PNS.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Wabup berkesempatan mengoarkan lima wejangan yang diberikan Bupati untuk disampaikan kepada 373 pejabat yang dilantik ini. Wejangan tersebut antara lain, pegawai dan aparat harus taat hukum, harus tahu kewenangan tugas pokok dan fungsi sebagai PNS, dan khusus bagi kepala sekolah harus menjunjung profesionalisme serta jangan mendoktrin anak-anak didik untuk berpolitik.
“Fokuskan pengabdian dan loyalitas kita sebagai PNS hanya kepada rakyat, bangsa dan negara, bukan kepada kelompok tertentu. Jagalah selalu persatuan dan kesatuan, jangan pernah membuat fitnah bahkan menginjak kepala teman sendiri untuk kita naik ke atas. Tidak perlu ini terjadi. Tunjukkanlah kalau saya butuh penghargaan dan memang saya laik untuk mendapat penghargaan. Kalau saya salah maka saya siap untuk mendapat punishmen,” pungkasnya. (lea/achi/LO1)