Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Saturday, 29 December 2012

Masih Ada Oknum Aparat Backup Perusahaan di Merauke


Jayapura – Untuk mengamankan wilayah penebangan hutan di Kabupaten Merauke, sejumlah perusahaan menggunakan jasa pengamanan aparat Indonesia.
“Dan itu sudah menjadi rahasia, kita mau bilang apa. Mereka terlibat mulai dari sosialisasi sampai pelaksanaan di lapangan,” kata Paustinus Ndiken, Sekretaris Lembaga Masyarakat Adat Malind Bian di Jayapura.
Menurut dia, keikutsertaan oknum petugas, membuat proses penyerahan lahan kepada perusahaan menjadi mulus. “Ada kejadian dimana mereka ikut meminta masyarakat menyerahkan lahan pada perusahaan, bahkan ada tokoh adat kita dipukul saat sosialisasi. Waktu itu situasinya panas, tidak tahu kenapa, tiba-tiba tokoh adat dipukul aparat,” ujarnya.
Ia menambahkan, warga tidak setuju dengan adanya pihak keamanan dalam proses penyerahan lahan. “Kalau mereka mau amankan daerah, tidak apa, tapi jangan ikut campur dalam proses, ini kaitan pemilik ulayat, pemerintah dan perusahaan,” katanya lagi.
Ketua LMA Malind Bian, Sebastianus Ndiken mengatakan perusahaan mengontrak tanah mereka dengan harga di bawah. Pada tahun 2007, tanah perhektar dilepas Rp50 ribu. Kemudian naik menjadi Rp70 ribu per hektar dan kini Rp350 ribu/ha. “Kami mengalami dampak yang luar biasa. Kami minta harga tanah dinaikan menjadi lima juta. Tapi perusahaan tidak mau,” ucapnya.
Perusahaan kata dia juga berjanji untuk membangun sarana pendidikan serta kesehatan. “Tapi tidak pernah dipenuhi, janji tinggal janji,” katanya.
David Dagijay, warga Suku Yeinan di Merauke mengungkapkan orang Malind Anim tak ingin dibohongi. “Kami memang ragu perusahaan bisa membuat sekolah. Sementara kontrak lahan selama 35 tahun. Jangan sampai setelah itu, tanah kami jadi milik perusahaan,” pungkasnya.
Wilayah Yeinan meliputi kampung Toray, Poo, Erambu, Tanas hingga Kweel. Yeinan adalah bagian dari suku besar Malind Anim. (JO/Jayapura)
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Masih Ada Oknum Aparat Backup Perusahaan di Merauke ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Saturday, 29 December 2012. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.