MERAUKE-Pergaulan seorang anak perempuan saat menginjak remaja perlu mendapat pengawasan lebih dari orang tuanya. Pasalnya, jika pihak orang tua lengah dalam menjaga buah hatinya, maka akan berakibat fatal. Seperti yang dialami seorang siswi SMP kelas 2 3 Merauke ini. Gara-gara sering bertemu dan mendapat ancaman dari seorang pria yang notabene teman dekatnya, korban rela menyerahkan mahkotanya.
Mawar, sebut saja nama korbannya rela menyerahkan mahkotanya setelah dibawa kabur oleh AD, warga Kampung Payum, Merauke Jumat (26/10) sekitar pukul 19.00 WIT. Mawar pergi bersama AD tanpa sepengetahuan orang tuanya yang kala itu sedang tidak ada di rumah. Kemudian orang tua korban mendapatkan informasi dari salah satu kerabatnya bahwa Mawar telah pergi bersama AD. Orang tua korban lantas mencari keberadaan korban namun tidak ketemu. Tepatnya Senin (29/10) sekitar pukul 05.30 WIT, Mawar pulang ke rumahnya dan menceritakan kepada orang tuanya kalau AD yang membawanya kabur ke Payum.
Mawar pun menceritakan AD telah memaksa dan mengancamnya untuk menyerahkan kehormatannya. Dan karena takut dengan ancaman AD yang ingin membunuhnya, Mawar akhirnya pasrah menyerahkan mahkotanya itu.
Orang tua Mawar yang mendengarkan kisah sang putri sontak menjadi berang. Mereka tidak terima dan langsung menuju SPKT Polres Merauke guna membuat laporan polisi. Orang tua Mawar berharap laporannya bisa ditindak lanjuti melalui jalur hukum.
Wakapolres Merauke Kompol Hary Yudha Siregar SIK melalui Kasubag Humas AKP Andy Makanuay mengatakan laporan ini akan segera ditindaklanjuti. Jika terbukti AD adalah pelaku maka akan dikenakan pasal 332 KUHP tentang melarikan anak gadis di bawah umur dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
“ Untuk penerapan pasal lain seperti persetubuhan kita akan melihat hasil visum dari Rumah Sakit dulu,” jelas Andy, kemarin.(lea/achi/LO1)