Merauke (31/10)— Direktur Utama (Dirut) Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Merauke, Lens Patinaja mengaku, pihaknya merugi tiap bulan dan tidak ada keuntungan yang didapatkan. Uang dari penagihan pelanggan air minum yang mencapai kurang lebih tiga ribuan orang, digunakan dan atau dimanfaatkan untuk membeli bahan bakar solar dari Pertamina. Dalam sebulan, dana yang keluar untuk beli solar bisa mencapai tiga ratusan juta rupiah.
Hal ini dikatakan kepada tabloidjubi.com diruang kerjanya, Rabu (31/10)
Dia mengungkapkan, kondisi perusahan sekarang, sedang tidak sehat. Meski begitu, pihaknya tetap bertahan untuk tetap memberikan pelayanan air kepada masyarakat yang membutuhkan. “Ya, kondisinya seperti demikian dan kami tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.
Disinggung pembayaran gaji karyawan tiap bulan, Patinaja mengungkapkan, diambil dari saldo tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk perbaikan terhadap instalasi pipa serta fasilitas pendukung lain, tidak bisa dilakukan. Kalaupun diperbaiki, jika sudah mengalami kerusakan parah. “Saya harus memeneg secara baik penggunaan dana yang ada,” tandasnya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke, lanjut Patinaja, telah mengisyaratkan untuk tidak memberikan bantuan lagi. Dengan demikian, PDAM harus bisa mandiri. “Kita tetap berjalan sebagaimana biasa, namun tentunya untuk maju, membutuhkan waktu yang sangat panjang. Jadi, kami masih ‘sakit-sakitan’ dan belum sehat dari sisi keuangan yang ada,” tutur dia. (Jubi/Ans)