Merauke, PbP - SPOK merupakan film horor pertama dari kota Merauke produksi Papua Selatan Film Community, segera ditayangkan di Gedung Angga Sai Merauke mulai 29 September 2012. Sutradara film SPOK yang juga Ketua Papua Selatan Film Community, Irham Acho Bahtiar, mengatakan launching film SPOK diadakan 29 September dan tayang hingga 2 Oktober 2012.
Film SPOK, kata Acho, peminatnya cukup banyak, baik di Merauke maupun di kota-kota besar, bahkan sampai ke Malaysia. Pemutaran film SPOK sudah didaftarkan ke beberapa festival film horor di luar negeri.
“Launching pemutaran film perdana ini akan berlangsung di Gedung Angga Sai karena kapasitas penonton lebih banyak yang mampu menampung kurang lebih sebanyak 400 orang , baik kelas regular, komersil dan VIP,” ungkap Acho, Sabtu (15/9).
Dikatakan, harga tiketnya Rp 30.000. Berbagai hadiah hiburan atau door prize juga disiapkan berupa sepeda motor Yamaha Fino, Blackberry, LCD TV dan souvenir kulit buaya dari para sponsor seperti Yamaha, Bank Papua, RRI Merauke, BAF, Aqlaa dan sebagainya.
“Dengan film perdana SPOK ini masyarakat akan terhibur dan merasa bangga bahwa Merauke mampu membuat sebuah film horror. Meski ceritanya singkat , tapi memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya,” tandas Acho. [RIA-R1]
Film SPOK, kata Acho, peminatnya cukup banyak, baik di Merauke maupun di kota-kota besar, bahkan sampai ke Malaysia. Pemutaran film SPOK sudah didaftarkan ke beberapa festival film horor di luar negeri.
“Launching pemutaran film perdana ini akan berlangsung di Gedung Angga Sai karena kapasitas penonton lebih banyak yang mampu menampung kurang lebih sebanyak 400 orang , baik kelas regular, komersil dan VIP,” ungkap Acho, Sabtu (15/9).
Dikatakan, harga tiketnya Rp 30.000. Berbagai hadiah hiburan atau door prize juga disiapkan berupa sepeda motor Yamaha Fino, Blackberry, LCD TV dan souvenir kulit buaya dari para sponsor seperti Yamaha, Bank Papua, RRI Merauke, BAF, Aqlaa dan sebagainya.
“Dengan film perdana SPOK ini masyarakat akan terhibur dan merasa bangga bahwa Merauke mampu membuat sebuah film horror. Meski ceritanya singkat , tapi memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya,” tandas Acho. [RIA-R1]