Papua Terima Bantuan Kapal Perintis
JAYAPURA, KOMPAS.com - Provinsi Papua dan Papua Barat mendapat bantuan satu kapal perintis. Kapal perintis dengan bobot mati 500 GT itu diserahkan oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Selasa (7/2/2012) di Pelabuhan Kota Jayapura, Papua.
Hadir dalam penyerahan kapal perintis itu antara lain Pejabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rifai, Kepala Polda Papua Irjen B.L Tobing, Kepala Staf Kodam XVII Cendrawasih Brigjen Daniel Ambat, serta Dirjen Perhubungan Laut Leon Muhamm ad. Kapal yang diberi nama Sabuk Nusantara 29 itu akan melayani rute Jayapura-Manokwari pulang pergi.
Kapal itu nantinya akan merapat di pelabuhan-pelabuhan yang berada di rute tersebut seperti Sarmi, Serui, dan Biak. Kapal itu dibangun pada tahun 2010 dan selesai pada akhir 2011. Dana pembangunan kapal itu berasal dari APBN sebesar Rp 20,14 miliar.
Kapal dengan kapasitas 250 orang penumpang itu dibuat oleh PT Mariana Bahagia, Palembang. Kapal tersebut mampu melaju dengan kecepatan 12 knot.
Menteri Perhubungan E. E Mangindaan mengatakan, bantuan kapal perintis itu merupakan bagian dari upaya pemerintah melayani masyarakat, terutama di wilayah sulit.
Selain menyerahkan kapal itu, Menteri Perhubungan juga menyerahkan bantuan berupa 12 bus perintis. Sebanyak sembilan bus diserahkan kepada Provinsi Papua dan tiga bus perintis diserahkan kepada pemerintah Provinsi Papua Barat.
Hadir dalam penyerahan kapal perintis itu antara lain Pejabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rifai, Kepala Polda Papua Irjen B.L Tobing, Kepala Staf Kodam XVII Cendrawasih Brigjen Daniel Ambat, serta Dirjen Perhubungan Laut Leon Muhamm ad. Kapal yang diberi nama Sabuk Nusantara 29 itu akan melayani rute Jayapura-Manokwari pulang pergi.
Kapal itu nantinya akan merapat di pelabuhan-pelabuhan yang berada di rute tersebut seperti Sarmi, Serui, dan Biak. Kapal itu dibangun pada tahun 2010 dan selesai pada akhir 2011. Dana pembangunan kapal itu berasal dari APBN sebesar Rp 20,14 miliar.
Kapal dengan kapasitas 250 orang penumpang itu dibuat oleh PT Mariana Bahagia, Palembang. Kapal tersebut mampu melaju dengan kecepatan 12 knot.
Menteri Perhubungan E. E Mangindaan mengatakan, bantuan kapal perintis itu merupakan bagian dari upaya pemerintah melayani masyarakat, terutama di wilayah sulit.
Selain menyerahkan kapal itu, Menteri Perhubungan juga menyerahkan bantuan berupa 12 bus perintis. Sebanyak sembilan bus diserahkan kepada Provinsi Papua dan tiga bus perintis diserahkan kepada pemerintah Provinsi Papua Barat.