Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Friday, 10 February 2012

Menggapai Impian Yang Tertunda | Melody Kota Rusa

Oleh Agapitus Batbual,Joost W.Mirino 
Kamis, 02 Februari 2012 04:21

Setelah melakukan tayang perdana di Kota Merauke, Kru dan pemain Film Melodi Kota Rusa 2 akan melakukan tur keliling Papua.

JIKA selama ini Kota Merauke dikenal sebagai gudang atlit, beberapa tahun terakhir ini Kota Merauke lebih dikenal sebagai gudang pemain film. Setelah mengeluarkan 3 film di tahun 2010, kini sekitar 15 orang putra putri kota ini kembali berakting dalam Film Melody Kota Rusa 2 yang diproduseri oleh Iwan Tri Laksana Bahtiar dan Sutradara Irham Aco Bahtiar.

Pertengahan Januari ini film layar lebar tersebut diputar di Merauke selama empat hari di Ex. Bioskop Mandala-KODIM Merauke. Usai Film ini diputar di Merauke, rencananya film akan diputar di beberapa daerah di Papua seperti Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Asmat, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak, Kabupaten Nabire, Kabupaten Sorong termasuk Ambon. “Di Ambon, fans Melody Kota Rusa terbanyak setelah di Jayapura,” tuturnya kepada Tabloid Suara Perempuan Papua Kamis, 12 Januari lalu. Tur keliling ini juga menyertakan semua pemain pendukung film ini.

Sutradara Film Irham Acho Bahktiar merefleksikan,ternyata diluar Merauke antusiasme penonton terhadap Film Melodi Kota Rusa (MKR) 1 sangat luar biasa. Di Ambon, Media Indonesia pernah menulis dan meresensi film ini. Banyak sekali tanggapan mengapresiasi film pertama Melodi Kota Rusa, mulai dari Papua hingga negara tetangga Brunai Darussalam dan Malaysia. “Penonton menginginkan perjuangan ini jangan sampai berhenti di Distrik Muting saja tetapi berlanjut sampai Merauke. Walaupun gagal, tetapi nilai yang harus penonton timba adalah kekuatan bersama pada akhirnya berhasil,” katanya. Dengan alasan itu, ia kemudian membuat lanjutannya. Pada pertengahan Januari ini Film MKR 2 sudah dapat dinikmati masyarakat.

Jika dalam film pertama diceritakan beberapa Putra Papua yang membentuk Group Band Walef dan bermimpi mengikuti kompetisi band, namun akhirnya impian itu kandas dan hilang tak berbekas. Di Film MKR 2 diceritakan tiga tahun berlalu sejak Kanib dkk memutuskan kembali ke Kampung Muting dan memilih kembali berkumpul bersama sahabat sahabatnya dan melupakan ambisi kesuksesan yang hampir memecah belah mereka.

Suatu ketika di kampung Muting, datang dua orang pencari bakat dari Kota Merauke, mereka adalah Herman bersama asistennya Nato Beko. mereka mengaku diutus oleh Novi yang merasa berdosa dulu pernah menggagalkan Band Walef tampil di acara lomba 3 tahun lalu. Mereka berusaha membujuk para personel Walef, Kanib, Enob, Minggus, Yosep, Suroso untuk kembali ke kota meraih impian mereka yang dulu hilang. Pertemuan haru di kali Bian dengan Minggus menjadikan mereka makin kompak. dan ketika semuanya terkumpul, terjadi keraguan dengan status Suroso yang kini diisi kembali oleh Minggus sebagai penggebuk drum nya.Berbagai macam suka duka mereka alami menuju puncak yang diimpikannya. termasuk pertemuan Kanib dengan pujaan hatinya serta Suroso yang akhirnya bisa melupakan Santi.

Perjuangan mereka hampir mendapatkan jalan buntu. Seorang anggota DPR kemudian membantu dan akhirnya impian merekapun tercapai. Grup Band Walef akhirnya berhasil mengikuti kompetisi Band.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Merauke, Daud Holenger yang hadir dalam acara pemutaran perdana film ini melihat sebagai sebuah hasil terbaik yang dihasilkan Putra Putri Merauke dan Tanah Papua. Para pemain mempersembahkan hasil karya seni untuk mengharumkan daerah Papua, “Kalau mau mengerti Papua, tontonlah Melody Kota Rusa.” katanya.

Baginya, film ini menceritakan keadaan di Papua. “Film ini menceritakan siapa diri kita sendiri. Mereka telah berbuat untuk tanah Marind, bangsa dan negara ini,” kata mantan pengajar di SMA Johanes XXIII, Merauke.

Akting Suroso dan kawan-kawan memberikan ilustrasi yang sangat baik pada semua orang Marind bahwa kearifan lokal menjadi penting sekali. Kedepan ia mengharapkan semua orang memberikan dukungan penuh pada pekerja seni dengan cara tidak membeli film bajakan. Untuk itu, produser film MKR2 memutuskan untuk tidak mengeluarkan DVD dalam waktu dekat, sehingga untuk dapat menonton, penonton harus membeli tiket saat Film MKR 2 diputar di kota masing-masing.

Film yang 100 persen menceritakan pesona tanah Marind selain mendapatkan pujian, tetapi juga kritik dari penontonnya, “Saya kira penting supaya semua orang tidak hanya mengritik tetapi tidak bisa berbuat,” himbaunya.

Ia memuji dua pemain pendatang baru, Clemens Awi, 23 tahun yang berperan sebagai anggota DPRD Merauke dan Sesilia Putri Birio, 27 tahun yang berakting sebagai istri anggota DPRD. Keduanya berakting sebagai dua orang yang tipikal sangat kotraversial. Clemens sifatnya sedikit acuh dengan keadaan, sedangkan Sesilia orangnya sensitif. Dalam film ini, mereka selalu “berperang” dan menciptakan cerita yang luar biasa.

Mewakili Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Asisten II Gatot R. Marsigit sangat berterima kasih kepada Merauke Interpraise Production (MIP). Ia mengatakan bahwa semua orang Merauke harus bangga karena MIP berhasil melahirkan anak-anak Merauke dalam dunia perfilman.

Merauke sungguh kaya akan budaya, terdapat 160 Kampung di kabupaten ini, serta berbagai suku bangsa dan bahasa. Banyak hal positif yang terkandung dalam budaya leluhur ini, “Kalau mau buat film lagi tentang budaya Marind, tolong diperhatikan dan mengajak tokoh adat setempat untuk terlibat langsung. Jangan melanggar hal-hal tabu. Apalagi berkolaborasi dengan kebudayaan lain,” katanya mengingatkan. Dengan begitu diharapkan dapat menghasilkan sebuah film dengan nilai edukasi yang tinggi.

Wakil Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua, Septinus Rumaseb memuji keberanian putra putri Merauke saat memutuskan memproduksi film sendiri. Terutama dalam memutuskan untuk menempatkan para aktor serta aktris asal Merauke sejajar dengan orang asal luar Merauke. Apalagi di Film Melody Kota Rusa 2, semuanya aktor dan aktrisnyanya adala anak-anak kelahiran Kota Merauke, demikian halnya dengan sutradara maupun produser MIP.

Yang menjadi perhatian Rumaseb, pesan yang disampaikan dalam cerita Film MKR 2, benar-benar menimpa seniman Papua seperti Group Band, Musisi, pelukis, pematung yang belum menjadi tuan di negeri sendiri. “Apa yang ditampilkan dalam group Walef adalah perjuangan seniman Papua, bagaimana mereka bisa mendapatkan perhatian. Lagi pula mereka berani memposisikan Group Band Walef sejajar dan perlu dihargai oleh berbagai pihak termasuk pemerintah,” kata Rumaseb.

“Secara pribadi, saya ingin melihat kapan seniman-seniman Papua hidup sejahtera? Meskipun sudah memiliki aturan, namun belum ada penegakan aturan yang berlaku,” katanya. Papua sudah memiliki Peraturan Daerah Propinsi (PERDASI) No. 19 tentang Perlindungan dan Kebudayaan Papua.Papua punya PERDASUS tentang Hak Cipta . Sayang hingga kini belum ada atuaran turunannya untuk pelaksanaan operasionalnya. Kedepan diharapkan ada peraturan operasional, sehingga PERDASUS dan PERDASI dapat melindungi karya para seniman Papua.
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Menggapai Impian Yang Tertunda | Melody Kota Rusa ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Friday, 10 February 2012. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.