MERAUKE—Kematian Supodo (67), petani Kampung Sidomulyo, Distrik Menagga, Merauke, hingga kini masih misteri. Supondo ditemukan tewas di Sawah miliknya, Jumat (17/2), dengan kondisi kulit disekujur tubuh korban terkelupas seperti luka bakar.
Kapolres Merauke, AKBP Djoko Prihadi, SH melalui Kapolsekta Merauke, AKP Mushin Ningkeula, SH menyampaikan, guna memastikan pasti penyebab kematian Supondo, pihaknya meminta keluarga Supondo agar jasad korban diotopsi, tetapi keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Kata Mushin, sementara untuk kelancara proses penyelidikan terhadap kemarian korban, pihaknya meminta petugas Puskesmas setempat, guna melakukan visum terhadap jazad korban, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebab kematian korban.
Kapolres Merauke, AKBP Djoko Prihadi, SH melalui Kapolsekta Merauke, AKP Mushin Ningkeula, SH menyampaikan, guna memastikan pasti penyebab kematian Supondo, pihaknya meminta keluarga Supondo agar jasad korban diotopsi, tetapi keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Kata Mushin, sementara untuk kelancara proses penyelidikan terhadap kemarian korban, pihaknya meminta petugas Puskesmas setempat, guna melakukan visum terhadap jazad korban, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebab kematian korban.
http://www.bintangpapua.com/merauke/19972-kematian-supondo-masih-misteri
Lanjut Mushin, saat ditemukan tewas di sawahnya, kondisi kulit disekujur tubuh korban hangus dan terkupas seperti luka bakar, tetapi pakaian korban utuh, tidak ditemukan tanda-tanda korban tewas dibakar.
“Meskipun kulit disekujur tubuh korban terkupas, tetapi tidak titemukan tanda-tanda kekerasan, membuat muncul banyak asumsi tentang kematian korban. Ada yang berasumsi korban tewas karena terkena sambaran petir, ada juga yang berasumsi bahwa korban tewas karena terkena sinar matahari yang berlebihan dan sebagainya. Namun untuk membenarkan asumsi tersebut, harus dilakukan otopsi, tetapi keluarga korban menolak, sehingga penyebab kematian korban masih misteri,”ujar Mushin
Ditambahkan Mushin, pihaknya masih terus melakukan penyelitikan terhadap kematian korban itu, mengantisipasi kemungkinan ada fakta lain yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap misteri dibalik kematian korban tersebut. (lea/roy/LO1)
Lanjut Mushin, saat ditemukan tewas di sawahnya, kondisi kulit disekujur tubuh korban hangus dan terkupas seperti luka bakar, tetapi pakaian korban utuh, tidak ditemukan tanda-tanda korban tewas dibakar.
“Meskipun kulit disekujur tubuh korban terkupas, tetapi tidak titemukan tanda-tanda kekerasan, membuat muncul banyak asumsi tentang kematian korban. Ada yang berasumsi korban tewas karena terkena sambaran petir, ada juga yang berasumsi bahwa korban tewas karena terkena sinar matahari yang berlebihan dan sebagainya. Namun untuk membenarkan asumsi tersebut, harus dilakukan otopsi, tetapi keluarga korban menolak, sehingga penyebab kematian korban masih misteri,”ujar Mushin
Ditambahkan Mushin, pihaknya masih terus melakukan penyelitikan terhadap kematian korban itu, mengantisipasi kemungkinan ada fakta lain yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap misteri dibalik kematian korban tersebut. (lea/roy/LO1)