MERAUKE—Aksi pencurian kembali marak di wilayah hukum Polsek Kota Merauke. Tingginya aksi pencurian membuat kepolisian harus bekerja keras membongkar sindikat pencurian di tengah masyarakat. Sebelum membongkar sindikat, kepolisian meminta masyarakat untuk waspada dan tidak terlena. Sebab, setiap saat aksi pencurian bisa terjadi manakala ada kesempatan.
Demikian dikatakan Kapolres Merauke AKBP Djoko Prihadi SH melalui Kapolsek Merauke Kota AKP Muhsin Ningkeula SH kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (15/2) siang. Muhsin mengungkapkan, telah terjadi aksi pencurian yang dialami masyarakat dalam satu pekan terakhir.
Dia menjelaskan, setidaknya dalam satu pekan terakhir ada dua laporan laporan polisi soal pencurian. Berdasarkan laporan polisi yang diterima, aksi pencurian didominasi oleh pencurian barang pribadi seperti pakaian, alat elektronik, dompet, telepon seluler yang masih dalam penyelidikan. Diuraikannya, aksi pencurian pertama terjadi pada tanggal 11 Februari lalu Yoyo Hartoyo, operator Pemancar RRI Merauke di Kelapa Lima menjadi korbannya. Yoyo mengaku kehilangan amplifier dan resiver parabola serta tape merk Sonny di kantornya di Pemancar RRI Merauke, jalan Kelapa Lima.
Saat itu, kata Muhsin, korban Yoyo baru akan masuk ke kantor karena mendapat giliran piket. Namun ketika masuk ke dalam ruangan PRO 3 FM, korban melihat kabel dalam kondisi berantakan. Dan setelah korban menghidupkan pemancar PRO 3 FM, ampli, resiver parabola dan tape merek Sonny sudah raib dari tempatnya. Korban curiga pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu masuk dengan modus membongkar tripleks jendela. Atas hilangnya alat penting di ruang operator yang menyebabkan kerugian material sekitar 2,5 juta rupiah, Yoyok akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Merauke Kota untuk ditindaklanjuti.
Hingga kini kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap pencuri yang beraksi di Pemancar RRI itu. Tambah Muhsin, kejadian serupa menimpa Abdul Fakih, warga Gudang Arang, Merauke. Dimana pada hari Selasa (14/2) sekitar pukul 03.00 dini hari, barang-barangnya berupa 7 lembar celana, 9 lembar baju batik, 1 dompet pria dan 1 dompet wanita berisikan 2 biji permata digasak maling. Atas kejadian itu korban Abdul merugi sekitar Rp.9 juta. Lantas, ia melaporkan peristiwa itu untuk diproses hukum.
Dia menceritakan, korban Abdul curiga pelaku masuk melalui pintu rumah bagian depan yang berhasil dibobolnya. Saat itu korban sedang tidur, sehingga saat terbangun ia terkejut karena pintu rumahnya rusak dan barang-barangnya pun hilang.
Selanjutnya Muhsin meminta masyarakat Kota Merauke untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan diri dan barang-barang. Barang-barang berharga hendaknya dimasukkan dalam rumah agar tidak memberikan peluang kepada kawanan pencuri beraksi. Dia juga mengharapkan masyarakat yang merasa kehilangan segera melaporkan ke jajaran kepolisian terdekat untuk dilakukan penyelidikan dan diungkap siapa saja pelakunya. (lea/roy/lo2)
http://bintangpapua.com/merauke/19789-di-merauke-dua-tempat-kembali-jadi-sasaran-maling- Demikian dikatakan Kapolres Merauke AKBP Djoko Prihadi SH melalui Kapolsek Merauke Kota AKP Muhsin Ningkeula SH kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (15/2) siang. Muhsin mengungkapkan, telah terjadi aksi pencurian yang dialami masyarakat dalam satu pekan terakhir.
Dia menjelaskan, setidaknya dalam satu pekan terakhir ada dua laporan laporan polisi soal pencurian. Berdasarkan laporan polisi yang diterima, aksi pencurian didominasi oleh pencurian barang pribadi seperti pakaian, alat elektronik, dompet, telepon seluler yang masih dalam penyelidikan. Diuraikannya, aksi pencurian pertama terjadi pada tanggal 11 Februari lalu Yoyo Hartoyo, operator Pemancar RRI Merauke di Kelapa Lima menjadi korbannya. Yoyo mengaku kehilangan amplifier dan resiver parabola serta tape merk Sonny di kantornya di Pemancar RRI Merauke, jalan Kelapa Lima.
Saat itu, kata Muhsin, korban Yoyo baru akan masuk ke kantor karena mendapat giliran piket. Namun ketika masuk ke dalam ruangan PRO 3 FM, korban melihat kabel dalam kondisi berantakan. Dan setelah korban menghidupkan pemancar PRO 3 FM, ampli, resiver parabola dan tape merek Sonny sudah raib dari tempatnya. Korban curiga pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu masuk dengan modus membongkar tripleks jendela. Atas hilangnya alat penting di ruang operator yang menyebabkan kerugian material sekitar 2,5 juta rupiah, Yoyok akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Merauke Kota untuk ditindaklanjuti.
Hingga kini kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap pencuri yang beraksi di Pemancar RRI itu. Tambah Muhsin, kejadian serupa menimpa Abdul Fakih, warga Gudang Arang, Merauke. Dimana pada hari Selasa (14/2) sekitar pukul 03.00 dini hari, barang-barangnya berupa 7 lembar celana, 9 lembar baju batik, 1 dompet pria dan 1 dompet wanita berisikan 2 biji permata digasak maling. Atas kejadian itu korban Abdul merugi sekitar Rp.9 juta. Lantas, ia melaporkan peristiwa itu untuk diproses hukum.
Dia menceritakan, korban Abdul curiga pelaku masuk melalui pintu rumah bagian depan yang berhasil dibobolnya. Saat itu korban sedang tidur, sehingga saat terbangun ia terkejut karena pintu rumahnya rusak dan barang-barangnya pun hilang.
Selanjutnya Muhsin meminta masyarakat Kota Merauke untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan diri dan barang-barang. Barang-barang berharga hendaknya dimasukkan dalam rumah agar tidak memberikan peluang kepada kawanan pencuri beraksi. Dia juga mengharapkan masyarakat yang merasa kehilangan segera melaporkan ke jajaran kepolisian terdekat untuk dilakukan penyelidikan dan diungkap siapa saja pelakunya. (lea/roy/lo2)