MERAUKE—Bupati Kabupaten Mappi Stefanus Kaisma S.Sos mengaku tidak tahu menahu soal proses tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang meminta Distrik Muara Digoel dan Distrik Kombay untuk dimekarkan menjadi kabupaten. Kendati tim pemekaran sendiri sudah dibentuk oleh Pemda Mappi saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Mappi. Namun, Stefanus merasa tidak pernah dilibatkan dalam tim sehingga ia tidak tahu persis bagaimana perkembangan wacana pemekaran tersebut.
“Saya tidak tahu masalah (pemekaran) itu, karena terus terang saya tidak pernah dilibatkan di dalam tim pemekaran yang dibentuk Pemda Mappi,” aku Stefanus kepada wartawan, baru-baru ini.
Meski tak menahu begitu dalam soal pemekaran Muara Digoel dan Kombay, namun Stefanus mengakui bahwa ia bersama mantan Bupati Merauke Drs Johanes Gluba sempat bertemu dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hanya saja dalam pembahasan soal pemekaran di Papua, kata dia, Muara Digoel dan Kombay tidak termasuk dalam arsip negara. “Jadi yang ada dalam arsip saat itu yang kami lihat hanya Provinsi Papua Selatan, Kota Merauke dan Kabupaten Muyu Mandobo dan Kabupaten Griminawa,”terangnya.
Lebih jelas Stefanus yang baru saja dilantik menjadi Bupati Mappi menegaskan, bahwa dirinya tidak ingin menjadi bulan-bulanan masyarakat Mappi lantaran adanya janji pemekaran tersebut. Dengan begitu ia kembali menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung kepada tim yang bersangkutan.
“Ya, mau komentar juga tidak bisa karena saya sendiri tidak tahu soal itu. Mungkin baiknya tanya ke tim saja karena mereka lebih tahu,”tandasnya.
Meski begitu, Stefanus tidak ingin menutup mata. Jika memang rencana pemekaran itu benar adanya, maka ia siap menindaklanjuti secara arif dan bijaksana.
“Kami siap mendorong kalau memang ada persyaratan yang harus dipenuhi,”katanya bijak. (lea/roy/lo2)
http://bintangpapua.com/merauke/19788-kaisma-mengaku-tidak-tahu-soal-pemekaran-muara-digoel-dan-kombay-
“Saya tidak tahu masalah (pemekaran) itu, karena terus terang saya tidak pernah dilibatkan di dalam tim pemekaran yang dibentuk Pemda Mappi,” aku Stefanus kepada wartawan, baru-baru ini.
Meski tak menahu begitu dalam soal pemekaran Muara Digoel dan Kombay, namun Stefanus mengakui bahwa ia bersama mantan Bupati Merauke Drs Johanes Gluba sempat bertemu dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hanya saja dalam pembahasan soal pemekaran di Papua, kata dia, Muara Digoel dan Kombay tidak termasuk dalam arsip negara. “Jadi yang ada dalam arsip saat itu yang kami lihat hanya Provinsi Papua Selatan, Kota Merauke dan Kabupaten Muyu Mandobo dan Kabupaten Griminawa,”terangnya.
Lebih jelas Stefanus yang baru saja dilantik menjadi Bupati Mappi menegaskan, bahwa dirinya tidak ingin menjadi bulan-bulanan masyarakat Mappi lantaran adanya janji pemekaran tersebut. Dengan begitu ia kembali menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung kepada tim yang bersangkutan.
“Ya, mau komentar juga tidak bisa karena saya sendiri tidak tahu soal itu. Mungkin baiknya tanya ke tim saja karena mereka lebih tahu,”tandasnya.
Meski begitu, Stefanus tidak ingin menutup mata. Jika memang rencana pemekaran itu benar adanya, maka ia siap menindaklanjuti secara arif dan bijaksana.
“Kami siap mendorong kalau memang ada persyaratan yang harus dipenuhi,”katanya bijak. (lea/roy/lo2)
http://bintangpapua.com/merauke/19788-kaisma-mengaku-tidak-tahu-soal-pemekaran-muara-digoel-dan-kombay-