MERAUKE- Cuaca buruk membuat 2 pesawat yang carteran dari Merauke ke Kepi, Twin Otter Merpati Musamus dan Twin Otter Trigana, kembali mendarat di Bandara Mopah Merauke, Rabu Sore (8/2) kemarin.
Pesawat Twin Otter Merpati Musamus yang take off (terbang) sekitar pukul 15.00 WIT harus kembali mendarat setelah terbang di udara sekitar 10 menit. Sedangkan pesawat Twin Otter Trigana yang terbang mulai sekitar pukul 15.15 WIT, terpaksa harus kembali mendarat setelah terbang sekitar 45 menit.
Bahkan pesawat yang membawa 18 penumpang tersebut yang didalamnya 4 wartawan, Cenderawasih Pos, Kompas, Papua Pos dan Bintang Papua, harus balik setelah terbang di sekitar daerah Kimaam-Merauke.
Pesawat tersebut dipiloti Boby Stake dan Kopilot Sutrisno. Menurut Boby, dirinya memutuskan untuk kembali setelah melihat cuaca buruk. ‘’Saya hanya pertimbangan keselamatan penumpang. Karena tanggung jawab saya besar dengan membawa penumpang 18 orang,’’ kata Boby.
Menurut Boby, sejak terbang dari Merauke, dirinya sudah mencoba dengan mengambil arah laut yang seharusnya langsung memotong daratan untuk melihat celah yang bisa dilewati. Namun saat sampai sekitar Kimaam dan akan mencoba masuk kearah Kepi, cuaca masih buruk dengan jarak pandang 500 meter yang idealnya 1.0000 meter atau 1 Km.
‘’Tapi kalau saya paksa mendarat di Kepi, dari perjalanan itu sekitar 30 menit kemudian kita sudah sampai mendarat di Kepi. Tapi karena saya lihat Kepinya sudah mulai hujan, saya tidak berani. Kalau soal alam, saya tidak berani dan saya menyerah, meski saya sering terbang di daerah pengunungan seperti Puncak Jaya. Memang untuk di disini (Selatan Papua) tidak ada masalah karena datar. Tapi kembai tadi masalah keselamatan penumpang. Itu yang sangat penting,’’ tandasnya. (ulo/nan)
Pesawat Twin Otter Merpati Musamus yang take off (terbang) sekitar pukul 15.00 WIT harus kembali mendarat setelah terbang di udara sekitar 10 menit. Sedangkan pesawat Twin Otter Trigana yang terbang mulai sekitar pukul 15.15 WIT, terpaksa harus kembali mendarat setelah terbang sekitar 45 menit.
Bahkan pesawat yang membawa 18 penumpang tersebut yang didalamnya 4 wartawan, Cenderawasih Pos, Kompas, Papua Pos dan Bintang Papua, harus balik setelah terbang di sekitar daerah Kimaam-Merauke.
Pesawat tersebut dipiloti Boby Stake dan Kopilot Sutrisno. Menurut Boby, dirinya memutuskan untuk kembali setelah melihat cuaca buruk. ‘’Saya hanya pertimbangan keselamatan penumpang. Karena tanggung jawab saya besar dengan membawa penumpang 18 orang,’’ kata Boby.
Menurut Boby, sejak terbang dari Merauke, dirinya sudah mencoba dengan mengambil arah laut yang seharusnya langsung memotong daratan untuk melihat celah yang bisa dilewati. Namun saat sampai sekitar Kimaam dan akan mencoba masuk kearah Kepi, cuaca masih buruk dengan jarak pandang 500 meter yang idealnya 1.0000 meter atau 1 Km.
‘’Tapi kalau saya paksa mendarat di Kepi, dari perjalanan itu sekitar 30 menit kemudian kita sudah sampai mendarat di Kepi. Tapi karena saya lihat Kepinya sudah mulai hujan, saya tidak berani. Kalau soal alam, saya tidak berani dan saya menyerah, meski saya sering terbang di daerah pengunungan seperti Puncak Jaya. Memang untuk di disini (Selatan Papua) tidak ada masalah karena datar. Tapi kembai tadi masalah keselamatan penumpang. Itu yang sangat penting,’’ tandasnya. (ulo/nan)