MERAUKE—Pemerintah Kabupaten Merauke membentuk panitia pasar murah dalam rangka HUT Merauke ke 110 lalu, guna memberikan solusi bagi rawan pangan yang terjadi di Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke. Lantas, Sabtu (18/2) pekan lalu, panitia mendistribusikan 4 ton beras guna penyelenggaraan pasar murah di distrik tersebut.
Hal ini diakui Kepala Badan Pemberdayaan Kampung Kabupaten Merauke, Nico F Talubun, selaku kordinator kegiatan pasar murah di Distrik Jagebob. Ia mengatakan, bahwa pasar murah yang dilakukan oleh Pemerintah itu guna mengatasi rawan pangan yang akhir-akhir ini terjadi di Jagebob.
Sambungnya, beras tersebut dijual kepada masyarakat, baik penduduk lokal maupun penduduk trans pada empat kampung di Distrik Jagebob dengan harga Rp. 2000 per kilo gram.
“Respon masyarakat setempat terhadap kegiatan pasar mura tersebut sangat luar biasa, sebab di daerah itu, akhir-akhir ini rawan pangan, dikarenakan beras raskrin belum turun, serta distribusi beras oleh Distributor sudah mulai jarang, mengingat kondisi jalan yang rusak,”ujarnya.
Dikatakan dia, kalau pun ada distributor yang mendistribusi beras ke daerah itu, pasti mereka akan menaikan harga tinggi, sebab kondisi jalan yang rusak itu, sehingga belum tentu seluruh masyarakat bisa menjangkau harga beras di distributor itu.
“Untuk itu, kegitan pemerintah ini, direspon baik masyarakat, sebab kegitatan tersebut sangat membantu masyarakat mengatasi rawan pangan yang akhir-akhir ini sering terjadi,”tandasnya. (lea/roy/LO1)
Hal ini diakui Kepala Badan Pemberdayaan Kampung Kabupaten Merauke, Nico F Talubun, selaku kordinator kegiatan pasar murah di Distrik Jagebob. Ia mengatakan, bahwa pasar murah yang dilakukan oleh Pemerintah itu guna mengatasi rawan pangan yang akhir-akhir ini terjadi di Jagebob.
Sambungnya, beras tersebut dijual kepada masyarakat, baik penduduk lokal maupun penduduk trans pada empat kampung di Distrik Jagebob dengan harga Rp. 2000 per kilo gram.
“Respon masyarakat setempat terhadap kegiatan pasar mura tersebut sangat luar biasa, sebab di daerah itu, akhir-akhir ini rawan pangan, dikarenakan beras raskrin belum turun, serta distribusi beras oleh Distributor sudah mulai jarang, mengingat kondisi jalan yang rusak,”ujarnya.
Dikatakan dia, kalau pun ada distributor yang mendistribusi beras ke daerah itu, pasti mereka akan menaikan harga tinggi, sebab kondisi jalan yang rusak itu, sehingga belum tentu seluruh masyarakat bisa menjangkau harga beras di distributor itu.
“Untuk itu, kegitan pemerintah ini, direspon baik masyarakat, sebab kegitatan tersebut sangat membantu masyarakat mengatasi rawan pangan yang akhir-akhir ini sering terjadi,”tandasnya. (lea/roy/LO1)