MERAUKE- Uji Balistik yang dilakukan Polres Merauke di Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar atas senjata dan 2 proyektil ternyata tidak memiliki kesesuaian. ‘’Hasilnya sudah kita terima. Dari hasil uji Labfor Makassar bahwa 2 proyektil yang dikirim tersebut dengan senjata yang digunakan anggota saat itu tidak memiliki kesesuaian,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Djoko Prihadi, SH didampingi kasat Reskrim AKP Mochamad Rifai, SIK, kemarin.
Dengan demikian, lanjut Kapolres, dua proyektil yang ditemukan dan diserahkan keluarga korban tersebut bukan dari senjata yang digunakan oleh anggotanya saat itu. ‘’Kita juga tidak tahu proyektil itu mereka temukan dimana. Karena setelah kejadian, anggota kami yang melakukan olah TKP dan pencarian selama 3 kali tidak menemukan adanya proyektil. Dan mereka yang serahkan ke kita data itu,’’ terangnya.
Sekadar diketahui, pengujian balistik atas proyektil dan senjata di Labfor Makassar tersebut terkait dengan peluru nyasar yang mengenai seorang bocah berumur 2 tahun saat polisi dari Tim Buser Reskrim sedang melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku pembunuhan di depan Kantor Navigasi, berinisial AK di sekitar komples perumahan masyarakat Mappi, Polder Merauke beberapa waktu lalu. Akibat peluruh nyasar itu, bocah 2 tahun tersebut tewas karena amunisi menembus pelipis kanan sampai kiri. Sedangkan tersangka AK yang akan ditangkap, meski timah panas telah mengenai salah satu pahanya namun berhasil meloloskan diri. Beberapa hari setelah kejadian itu, pihak keluarga korban menyerahkan 2 butir proyektil yang menurut pengakuannya saat itu ditemukan di sekitar TKP. (ulo/nan)
(scorpions)
Source : Cendrawasih Pos
Dengan demikian, lanjut Kapolres, dua proyektil yang ditemukan dan diserahkan keluarga korban tersebut bukan dari senjata yang digunakan oleh anggotanya saat itu. ‘’Kita juga tidak tahu proyektil itu mereka temukan dimana. Karena setelah kejadian, anggota kami yang melakukan olah TKP dan pencarian selama 3 kali tidak menemukan adanya proyektil. Dan mereka yang serahkan ke kita data itu,’’ terangnya.
Sekadar diketahui, pengujian balistik atas proyektil dan senjata di Labfor Makassar tersebut terkait dengan peluru nyasar yang mengenai seorang bocah berumur 2 tahun saat polisi dari Tim Buser Reskrim sedang melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku pembunuhan di depan Kantor Navigasi, berinisial AK di sekitar komples perumahan masyarakat Mappi, Polder Merauke beberapa waktu lalu. Akibat peluruh nyasar itu, bocah 2 tahun tersebut tewas karena amunisi menembus pelipis kanan sampai kiri. Sedangkan tersangka AK yang akan ditangkap, meski timah panas telah mengenai salah satu pahanya namun berhasil meloloskan diri. Beberapa hari setelah kejadian itu, pihak keluarga korban menyerahkan 2 butir proyektil yang menurut pengakuannya saat itu ditemukan di sekitar TKP. (ulo/nan)
(scorpions)
Source : Cendrawasih Pos