Tuntut Pemerintah Naikkan Beasiswa yang Selama ini Diterima
Puluhan mahasiswa yang menamakan mahasiswa se-Indonesia Kabupaten Merauke, menggelar aksi demo damai, Kamis (22/7) kemarin. Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi demo damai tersebut merupakan putera-puteri Papua Kabupaten Merauke. Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Merauke menaikan beasiswa yang selama ini diterima Rp 600 ribu menjadi Rp 5 juta setiap tahunnya dan biaya beasiswa akhir study menjadi Rp 15 juta.
Aksi demo damai tersebut dimulai dari tugu Pepera, Jalan Raya Manda, depan Bank Mandiri menyusuri Jalan Raya Mandala-Jalan Ahmad Yani dengan membawa sebuah spanduk dan sejumlah pamlet. Tiba di depan Kantor Bupati, para pendemo tersebut berhenti sejenek kemudian menyampaikan aspirasinya lewat pengeras suara. Lalu menuju gedung DPRD Merauke.
Putra-putri Papua khususnya asli Marind lanjutnya, harus diberikan prioritas dengan bantuan beasiswa dari dana Otsus yang dianggarkan dalam APBD setiap tahunnya. Selain tuntutan kenaikan bantuan beasiswa tersebut, para mahasiswa itu meminta agar sistim pembayaran diubah dari akhir semester menjadi awal semester. Para mahasiswa tersebut juga meminta agar pemerintah daerah juga memperhatikan asrama-asrama mahasiswa asal Kabupaten Merauke di sejumlah kota pendidikan, serta alokasi bantuan pendidikan tersebut dilakukan melalui satu atap.
Setelah melakukan orasi, selanjutnya perwakilan mahasiswa tersebut diterima Ketua DPRD Merauke Ir. Leonardus Mahuze, Ketua Komisi A yang membidangi Pendidikan, Anthon Omogio Kahol dan sejumlah anggota DPRD Merauke di ruang sidang DPRD Merauke. (ulo/nan) (scorpions)
Source : LINK
Puluhan mahasiswa yang menamakan mahasiswa se-Indonesia Kabupaten Merauke, menggelar aksi demo damai, Kamis (22/7) kemarin. Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi demo damai tersebut merupakan putera-puteri Papua Kabupaten Merauke. Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Merauke menaikan beasiswa yang selama ini diterima Rp 600 ribu menjadi Rp 5 juta setiap tahunnya dan biaya beasiswa akhir study menjadi Rp 15 juta.
Aksi demo damai tersebut dimulai dari tugu Pepera, Jalan Raya Manda, depan Bank Mandiri menyusuri Jalan Raya Mandala-Jalan Ahmad Yani dengan membawa sebuah spanduk dan sejumlah pamlet. Tiba di depan Kantor Bupati, para pendemo tersebut berhenti sejenek kemudian menyampaikan aspirasinya lewat pengeras suara. Lalu menuju gedung DPRD Merauke.
Putra-putri Papua khususnya asli Marind lanjutnya, harus diberikan prioritas dengan bantuan beasiswa dari dana Otsus yang dianggarkan dalam APBD setiap tahunnya. Selain tuntutan kenaikan bantuan beasiswa tersebut, para mahasiswa itu meminta agar sistim pembayaran diubah dari akhir semester menjadi awal semester. Para mahasiswa tersebut juga meminta agar pemerintah daerah juga memperhatikan asrama-asrama mahasiswa asal Kabupaten Merauke di sejumlah kota pendidikan, serta alokasi bantuan pendidikan tersebut dilakukan melalui satu atap.
Setelah melakukan orasi, selanjutnya perwakilan mahasiswa tersebut diterima Ketua DPRD Merauke Ir. Leonardus Mahuze, Ketua Komisi A yang membidangi Pendidikan, Anthon Omogio Kahol dan sejumlah anggota DPRD Merauke di ruang sidang DPRD Merauke. (ulo/nan) (scorpions)
Source : LINK