Bagi Warga yang Berada di Pinggiran Ibukota Kabupaten
BOVEN DIGOEL- Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel kerja sama Distrik Mandobo menggelar penggobatan massal bagi warga yang berada di sekitar pinggiran ibukota Kabupaten Boven Digoel.Dalam, pengobatan gratis yang digelar itu, setidaknya 500 warga mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, sekitar 100 bayi dan balita juga mendapatkan pelayanan imuninasi.
‘’Pelayanan kesehatan yang digelar ini, selain sebagai bagian dari program Save Papua dalam rangka percepatan pembangunan dibidang kesehatan, juga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64,’’ kata Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel dr Titus Tambaip, M.Kes ketika dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin.
Pengobatan kesehatan massal bagi warga yang ada di pinggiran kota tersebut, lanjutnya, selain kegiatan pemeriksaan status kesehatan, pemberian obat, juga pemeriksaan laboratorium. Dari pemeriksaan itu, terangnya, terbanyak penyakit yang ditemukan diderita masyarakat adalah malaria yang merupakan penyakit tertinggi yang diderita masyarakat. Ini karena, Kabupaten Boven Digoel merupakan daerah yang tergolong endemik terhadap penyakit malaria dengan berbagai faktor penyebab diantaranya faktor kelembaban yang cukup tinggi.
Setelah malaria tersebut, menyusul TBC yang tergolong cukup banyak ditemukan, lalu Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). ‘’Kami melihat juga bahwa ada gambaran status kurang gizi yang kurang bagus,’’ katanya. Karena itu, dalam pengobatan massal ini, juga diberikan makanan tambahan bagi bayi dan balita yang terlihat mengalami gizi kurang baik.
Menurut Titus, adanya gizi kurang baik terutama bayi dan anak yang ditemukan dalam pengobatan massal tersebut disebabkan berbagai faktor diantaranya karena adanya komplikasi penyakit yang diderita oleh anak maupun balita. ‘’Jadi tidak semata-mata karena dia kurang mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tapi karena adanya faktor komplikasi penyakit yang diderita oleh bayi atau anak tersebut,’’ terangnya.
Dalam pemeriksaan dan pengobatan secara massal itu pula, sebut Titus, juga dilakukan pelayanan imunisasi bagi anak dan balita. ‘’Pelayanan yang dilakukan ini merupakan pengobatan secara terpadu,’’ tambahnya. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
BOVEN DIGOEL- Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel kerja sama Distrik Mandobo menggelar penggobatan massal bagi warga yang berada di sekitar pinggiran ibukota Kabupaten Boven Digoel.Dalam, pengobatan gratis yang digelar itu, setidaknya 500 warga mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, sekitar 100 bayi dan balita juga mendapatkan pelayanan imuninasi.
‘’Pelayanan kesehatan yang digelar ini, selain sebagai bagian dari program Save Papua dalam rangka percepatan pembangunan dibidang kesehatan, juga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64,’’ kata Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel dr Titus Tambaip, M.Kes ketika dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin.
Pengobatan kesehatan massal bagi warga yang ada di pinggiran kota tersebut, lanjutnya, selain kegiatan pemeriksaan status kesehatan, pemberian obat, juga pemeriksaan laboratorium. Dari pemeriksaan itu, terangnya, terbanyak penyakit yang ditemukan diderita masyarakat adalah malaria yang merupakan penyakit tertinggi yang diderita masyarakat. Ini karena, Kabupaten Boven Digoel merupakan daerah yang tergolong endemik terhadap penyakit malaria dengan berbagai faktor penyebab diantaranya faktor kelembaban yang cukup tinggi.
Setelah malaria tersebut, menyusul TBC yang tergolong cukup banyak ditemukan, lalu Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). ‘’Kami melihat juga bahwa ada gambaran status kurang gizi yang kurang bagus,’’ katanya. Karena itu, dalam pengobatan massal ini, juga diberikan makanan tambahan bagi bayi dan balita yang terlihat mengalami gizi kurang baik.
Menurut Titus, adanya gizi kurang baik terutama bayi dan anak yang ditemukan dalam pengobatan massal tersebut disebabkan berbagai faktor diantaranya karena adanya komplikasi penyakit yang diderita oleh anak maupun balita. ‘’Jadi tidak semata-mata karena dia kurang mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tapi karena adanya faktor komplikasi penyakit yang diderita oleh bayi atau anak tersebut,’’ terangnya.
Dalam pemeriksaan dan pengobatan secara massal itu pula, sebut Titus, juga dilakukan pelayanan imunisasi bagi anak dan balita. ‘’Pelayanan yang dilakukan ini merupakan pengobatan secara terpadu,’’ tambahnya. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos