Kontingen Kabupaten Boven Digoel menampilkan Tari Danda yang dibawakan Sanggar Muyan dari Suku Muyu/Kati dalam pesta Pesta Budaya Papua VIII Tahun 2009 yang digelar di PTC Entrop Jayapura, Jumat (13/8), kemarin.
Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si melalui Ketua Kontingen Emanuel, yang juga Kadis Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Boven Digoel Emanuel Brunop, A.Ma,Pd, mengatakan tari Danda atau tari pesta ini menceritakan seorang lelaki dari Suku Muyu membuat Sero untuk menangkap ikan.
Beberapa hari kemudian, laki-laki tersebut kembali melihat Sero dan ternyata hanya 1 ekor ikan saja yang ditangkap. Dari hasil itu, lelaki Suku Muyu itu tidak mengambil ikan untuk dimakan tetapi membiarkan ikan itu hidup dalam Sero. Karena begitu mencintai dan meyanyangi ikan itu, maka lelaki itu menghias diri dengan pakaian adat Muyu lengkap dan pergi bermain dan menari dipinggiran Sero dengan tujuan memanggil ikan lain dan berhasil dalam waktu singkat saja, seronya telah penuh dengan ikan dari beberapa jenis.
Menurut Emanuel Brunop, tari Danda ini erat kaitannya dengan adat istiadat Suku Muyu yang senantiasa akrab dengan siapa saja dimanapun dia ada dan hidup. ‘’Tari Danda ini, biasanya ditampilkan dalam berbagai moment seperti pesta Babi, pesta pernikahan, pesta syukuran rumah baru dan acara penjemputan tamu-tamu Negara,’’ ujarnya.
Dikemukakan, dasar gerakan tari danda ini menirukan gerak ikan yang hidup di dalam air terutama dalam sero. Dalam tarian ini, para penari akan memakai busana perhiasan tarian danda yakni dengan menggosok badan dengan tanah merah, putih, kuning serta arang. Disamping itu, penari akan mengenakan Mahkota Kepala yang dihias dengan bulu Kasuari, buluh kakak tua putih dan buluh kakak tua putih yang bergoyang.
Selain itu, tambahnya, juga mengenakan ikat pinggang dan sah ikat pinggang dari daun nibung yang dipakai dipinggang diselingi peralatan tifa yang terbuat dari kayu danda, kulit biawak dan madu. ‘’Dalam pesta budaya ini, juga menampilkan tarian jook atau tarian setan serta cerita rakyat,’’ tambahnya. (bat)
Sumber : Cenderawasih Pos
Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si melalui Ketua Kontingen Emanuel, yang juga Kadis Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Boven Digoel Emanuel Brunop, A.Ma,Pd, mengatakan tari Danda atau tari pesta ini menceritakan seorang lelaki dari Suku Muyu membuat Sero untuk menangkap ikan.
Beberapa hari kemudian, laki-laki tersebut kembali melihat Sero dan ternyata hanya 1 ekor ikan saja yang ditangkap. Dari hasil itu, lelaki Suku Muyu itu tidak mengambil ikan untuk dimakan tetapi membiarkan ikan itu hidup dalam Sero. Karena begitu mencintai dan meyanyangi ikan itu, maka lelaki itu menghias diri dengan pakaian adat Muyu lengkap dan pergi bermain dan menari dipinggiran Sero dengan tujuan memanggil ikan lain dan berhasil dalam waktu singkat saja, seronya telah penuh dengan ikan dari beberapa jenis.
Menurut Emanuel Brunop, tari Danda ini erat kaitannya dengan adat istiadat Suku Muyu yang senantiasa akrab dengan siapa saja dimanapun dia ada dan hidup. ‘’Tari Danda ini, biasanya ditampilkan dalam berbagai moment seperti pesta Babi, pesta pernikahan, pesta syukuran rumah baru dan acara penjemputan tamu-tamu Negara,’’ ujarnya.
Dikemukakan, dasar gerakan tari danda ini menirukan gerak ikan yang hidup di dalam air terutama dalam sero. Dalam tarian ini, para penari akan memakai busana perhiasan tarian danda yakni dengan menggosok badan dengan tanah merah, putih, kuning serta arang. Disamping itu, penari akan mengenakan Mahkota Kepala yang dihias dengan bulu Kasuari, buluh kakak tua putih dan buluh kakak tua putih yang bergoyang.
Selain itu, tambahnya, juga mengenakan ikat pinggang dan sah ikat pinggang dari daun nibung yang dipakai dipinggang diselingi peralatan tifa yang terbuat dari kayu danda, kulit biawak dan madu. ‘’Dalam pesta budaya ini, juga menampilkan tarian jook atau tarian setan serta cerita rakyat,’’ tambahnya. (bat)
Sumber : Cenderawasih Pos