Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Prof. Dr. Balthazar Kambuaya, MBA menyatakan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah kabupaten pemekaran di Papua untuk memberdayakan putra/putri asli Papua. Sejumlah kabupaten itu yakni Mappi, Asmat, Sarmi dan Merauke.
Pernyatan tersebut disampaikan Kambuaya saat Rapat Terbuka Senat Universitas Cenderawasih dalam Wisuda 1.767 Lulusan Program Pasca Sarjana, Sarjana S1 dan Diploma, Semester Ganjil Tahun Akademik 2008 – 2009 di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih Jayapura Papua, rabu (1/4). Dikatakannya, kerjasama tersebut telah dilakukan Uncen semenjak beberapa tahun silam. Hal tersebut memang harus dilakukan sedini mungkin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari putera asli Papua. “Uncen telah melakukan bekerjasama dengan sejumlah kabupaten pemekaran untuk pemberdayaan putera dan puteri asli Papua. Ini telah dilaksanakan sejak dulu,” kata dia.
Ditambahkannya, kabupaten pemekaran yang telah bekerjasama dengan Uncen yakni, Mappi, Asmat dan Sarmi. Memperdayakan putra-putri asli daerah tersebut, kata dia, diharapkan agar menjadi seorang guru yang dapat kembali mengabdi di daerah asalnya. Sementara itu, jumlah wisudawan untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam wisuda Uncen kali ini adalah sebanyak 1.180. “Jika dilihat Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat dan sarmi merupakan daerah yang paling banyak kekurangan guru. Untuk itu diharapakan 1.180 PGSD yang telah memperoleh gelar sarjana hari ini dapat memenuhi kebutuhan guru di tanah Papua khususnya di kawasan selatan dan sedikit demi sedikit persoalan kekurangannya tenaga guru dapat terjawab,” jelasnya.
Kambuaya juga mengatakan, mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana dan diploma bukan merupakan akhir dari sebuah perjuangan. Tapi awal dari tuntutan untuk kembali ke masyarakat dan mampu menyelesaikan persoalan sosial yang terjadi di masyarakat Papua. “Kurang lebih 47 tahun Uncen bermitra dengan pemerintah Kota/Kabupaten Provinsi Se – Papua berjuang mencerdaskan masyarakat Papua. Umumnya kerjasama itu dilakukan dengan Kabupaten adalah kuliah jarak jauh dalam program bidang studi PGSD. Sehingga diharapkan agar lulusan kali ini dapat mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Carol Ayomi)
Sumber : Tabloid Jubi
Pernyatan tersebut disampaikan Kambuaya saat Rapat Terbuka Senat Universitas Cenderawasih dalam Wisuda 1.767 Lulusan Program Pasca Sarjana, Sarjana S1 dan Diploma, Semester Ganjil Tahun Akademik 2008 – 2009 di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih Jayapura Papua, rabu (1/4). Dikatakannya, kerjasama tersebut telah dilakukan Uncen semenjak beberapa tahun silam. Hal tersebut memang harus dilakukan sedini mungkin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari putera asli Papua. “Uncen telah melakukan bekerjasama dengan sejumlah kabupaten pemekaran untuk pemberdayaan putera dan puteri asli Papua. Ini telah dilaksanakan sejak dulu,” kata dia.
Ditambahkannya, kabupaten pemekaran yang telah bekerjasama dengan Uncen yakni, Mappi, Asmat dan Sarmi. Memperdayakan putra-putri asli daerah tersebut, kata dia, diharapkan agar menjadi seorang guru yang dapat kembali mengabdi di daerah asalnya. Sementara itu, jumlah wisudawan untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam wisuda Uncen kali ini adalah sebanyak 1.180. “Jika dilihat Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat dan sarmi merupakan daerah yang paling banyak kekurangan guru. Untuk itu diharapakan 1.180 PGSD yang telah memperoleh gelar sarjana hari ini dapat memenuhi kebutuhan guru di tanah Papua khususnya di kawasan selatan dan sedikit demi sedikit persoalan kekurangannya tenaga guru dapat terjawab,” jelasnya.
Kambuaya juga mengatakan, mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana dan diploma bukan merupakan akhir dari sebuah perjuangan. Tapi awal dari tuntutan untuk kembali ke masyarakat dan mampu menyelesaikan persoalan sosial yang terjadi di masyarakat Papua. “Kurang lebih 47 tahun Uncen bermitra dengan pemerintah Kota/Kabupaten Provinsi Se – Papua berjuang mencerdaskan masyarakat Papua. Umumnya kerjasama itu dilakukan dengan Kabupaten adalah kuliah jarak jauh dalam program bidang studi PGSD. Sehingga diharapkan agar lulusan kali ini dapat mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Carol Ayomi)
Sumber : Tabloid Jubi