Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si, mengajak warga Kampung Butiptiri, Distrik Jair, untuk bersatu padu dan bergandengan tangan membangun kampung mereka. Hal ini disampaikan Bupati Yusak Yaluwo saat membuka Sidang Klasis Gereja-Gereja Reformasi Indonesia (GGRI) wilayah Kabupaten Boven Digoel ke-46 yang dipusatkan di Kampung Butiptiri.
Meski jarak ke Kampung Butiptiri tersebut tergolong cukup jauh dari Tanah Merah yang harus ditempuh dengan perjalanan speed beberapa jam lamanya, namun perhatian Bupati Yusak Yaluwo terhadap kehidupan keagamaan di daerah itu cukup besar. Ini dibuktikan tidak hanya sekedar datang membuka sidang klasis tersebut tapi Bupati Yusak Yaluwo juga menyerahkan uang tunai Rp 100 juta untuk suksesnya kegiatan tersebut.
Diakui Bupati, peranan misi gereja baik Missi Katolik maupun Protestan di Kabupaten Boven Digoel dan umumnya di Papua sangat besar dalam membangun sumber daya manusia maupun dibidang kesehatan. Sebelum, Pemerintah masuk kalah itu, missi gerejalah yang pertama memulai itu.
Namun jelas Bupati, pelayanan itu sedikit pincang baik di kalangan missi Katolik maupun Protestan setelah para misionaris itu kembali ke negaranya. Sebab, selama itu ketergantungan kepada bantuan luar melalui missi itu sangat besar.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
Meski jarak ke Kampung Butiptiri tersebut tergolong cukup jauh dari Tanah Merah yang harus ditempuh dengan perjalanan speed beberapa jam lamanya, namun perhatian Bupati Yusak Yaluwo terhadap kehidupan keagamaan di daerah itu cukup besar. Ini dibuktikan tidak hanya sekedar datang membuka sidang klasis tersebut tapi Bupati Yusak Yaluwo juga menyerahkan uang tunai Rp 100 juta untuk suksesnya kegiatan tersebut.
Diakui Bupati, peranan misi gereja baik Missi Katolik maupun Protestan di Kabupaten Boven Digoel dan umumnya di Papua sangat besar dalam membangun sumber daya manusia maupun dibidang kesehatan. Sebelum, Pemerintah masuk kalah itu, missi gerejalah yang pertama memulai itu.
Namun jelas Bupati, pelayanan itu sedikit pincang baik di kalangan missi Katolik maupun Protestan setelah para misionaris itu kembali ke negaranya. Sebab, selama itu ketergantungan kepada bantuan luar melalui missi itu sangat besar.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos