Dari hasil simulasi pemilu yang dilakukan KPUD Merauke beberapa waktu lalu, ditemukan 16,3% surat suara dari 43 pemilih tidak sah.
Anggota KPUD Merauke, Jaya Ibnu Su’ud,ST ketika ditemui JUBI diruang kerjanya mengatakan ada surat suara yang tidak ditandai bahkan ada pula yang mencontreng di luar kolom surat suara berukuran 54 x 88 cm itu. Dengan adanya temuan seperti itu, KPUD Merauke harus melakukan optimalisasi dalam sosialisasi tata cara memilih. “Angka 16,3% itu cukup besar, karena kebanyakan pemilih notabene berasal dari kelompok intelektual seperti parpol, caleg dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Merauke, sehingga perlu strategi sosialisasi yang khusus hingga sampai pada lapisan masyarakat bawah," tutur Su’ud.
Ketika ditanyai mengenai strategi sosialisasi yang akan dilakukan KPUD Merauke terkait dengan masa pemilu yang semakin dekat, Su’ud mengatakan akan melibatkan penyelenggara pemilu ditingkat distrik hingga kampung dan akan melakukan sosialisasi “dor to dor” ke masyarakat.
Sementara itu, terkait keterlibatan caleg maupun parpol dalam sosialisasi tata cara contreng ke masyarakat, Su’ud mengakui respon caleg maupun parpol dalam sosialisasi sudah ada meski jumlahnya sangat minim. “Sudah ada caleg maupun parpol yang terlibat dalam sosialisasi, meski saya hanya dapat laporan dari masyarakat," jelasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Anggota KPUD Merauke, Jaya Ibnu Su’ud,ST ketika ditemui JUBI diruang kerjanya mengatakan ada surat suara yang tidak ditandai bahkan ada pula yang mencontreng di luar kolom surat suara berukuran 54 x 88 cm itu. Dengan adanya temuan seperti itu, KPUD Merauke harus melakukan optimalisasi dalam sosialisasi tata cara memilih. “Angka 16,3% itu cukup besar, karena kebanyakan pemilih notabene berasal dari kelompok intelektual seperti parpol, caleg dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Merauke, sehingga perlu strategi sosialisasi yang khusus hingga sampai pada lapisan masyarakat bawah," tutur Su’ud.
Ketika ditanyai mengenai strategi sosialisasi yang akan dilakukan KPUD Merauke terkait dengan masa pemilu yang semakin dekat, Su’ud mengatakan akan melibatkan penyelenggara pemilu ditingkat distrik hingga kampung dan akan melakukan sosialisasi “dor to dor” ke masyarakat.
Sementara itu, terkait keterlibatan caleg maupun parpol dalam sosialisasi tata cara contreng ke masyarakat, Su’ud mengakui respon caleg maupun parpol dalam sosialisasi sudah ada meski jumlahnya sangat minim. “Sudah ada caleg maupun parpol yang terlibat dalam sosialisasi, meski saya hanya dapat laporan dari masyarakat," jelasnya. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi