Jenazah perempuan yang ditemukan di Jalan Cikombong, Merauke Rabu (4/3) sekitar pukul 12.00 WIT, akhirnya dikuburkan oleh pihak RSUD Merauke di Pekuburan Umum Yobar, Kamis (5/3) kemarin.
Direktur RSUD Merauke, dr Petrus Tjia ketika dikonfirmasi mengatakan, jenazah tersebut dikuburkan karena tidak ada yang datang mengaku sebagai keluarganya. Apalagi, lanjut dia, kondisi jenazah sudah rusak sehingga tidak bisa berlama-lama. ''Kondisinya sudah membusuk, sehingga terpaksa harus dikubur,''katanya. Soal biaya pemakaman seperti peti, menurut dr Petrus seluruhnya, ditanggung oleh pihak rumah sakit.
Siapa nama dan keluarga korban yang diduga diperkosa sebelum dibunuh, hingga Jumat kemarin masih menjadi tanda tanya. Sebab, belum satupun pihak yang datang ke polisi melaporkan atau mengaku sebagai keluarga korban. ''Sampai saat ini, belum ada warga yang datang melaporkan kehilangan anggota keluarganya maupun mengaku sebagai keluarga dari korban. Siapa nama korban masih sedang kami selidiki,''tandas Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kasat Reskrim AKP Mochamad Rifai, SIK, ketika ditemui, kemarin.
Ada dugaan bahwa korban merupakan pendatang baru di Merauke atau keluarganya tinggal jauh di lokasi transmigrasi seperti Jagebob atau Muting. 'Jika dia atau keluarganya ada di kota, pasti sudah ada laporan. Tapi kemungkinan dia pendatang baru atau keluarganya tinggal jauh dari Kota Merauke,''jelas Kapolres.
Apalagi terang Kapolres, pada saat penemuan jenazah korban tersebut tidak ditemukan adanya pengenal seperti KTP, SIM atau surat lainnya.(ulo)
Sumber : Tabloid Jubi
Direktur RSUD Merauke, dr Petrus Tjia ketika dikonfirmasi mengatakan, jenazah tersebut dikuburkan karena tidak ada yang datang mengaku sebagai keluarganya. Apalagi, lanjut dia, kondisi jenazah sudah rusak sehingga tidak bisa berlama-lama. ''Kondisinya sudah membusuk, sehingga terpaksa harus dikubur,''katanya. Soal biaya pemakaman seperti peti, menurut dr Petrus seluruhnya, ditanggung oleh pihak rumah sakit.
Siapa nama dan keluarga korban yang diduga diperkosa sebelum dibunuh, hingga Jumat kemarin masih menjadi tanda tanya. Sebab, belum satupun pihak yang datang ke polisi melaporkan atau mengaku sebagai keluarga korban. ''Sampai saat ini, belum ada warga yang datang melaporkan kehilangan anggota keluarganya maupun mengaku sebagai keluarga dari korban. Siapa nama korban masih sedang kami selidiki,''tandas Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kasat Reskrim AKP Mochamad Rifai, SIK, ketika ditemui, kemarin.
Ada dugaan bahwa korban merupakan pendatang baru di Merauke atau keluarganya tinggal jauh di lokasi transmigrasi seperti Jagebob atau Muting. 'Jika dia atau keluarganya ada di kota, pasti sudah ada laporan. Tapi kemungkinan dia pendatang baru atau keluarganya tinggal jauh dari Kota Merauke,''jelas Kapolres.
Apalagi terang Kapolres, pada saat penemuan jenazah korban tersebut tidak ditemukan adanya pengenal seperti KTP, SIM atau surat lainnya.(ulo)
Sumber : Tabloid Jubi