Stok obat yang berada di Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga Februari 2009 mencukupi untuk diberikan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Obat tersebut didistribusikan hingga ke setiap puskemas yang ada di Kabupaten/Kota seluruh Papua.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Bagus Sukaswara kepada JUBI, belum lama ini mengatakan pihaknya telah mengatur sistem pendistribusian obat tersebut hingga ke jaringan kesehatan dilapangan dengan sistem pengadaan yang dibiayai oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Papua. "Kita sudah padukan kedua sistem ini sehingga pihak kabupaten akan mengetahui obat apa yang akan diberikan oleh pihak Provinsi sehingga kekurangannya akan diadakan sendiri oleh pihak kabupaten," jelas Sukaswara.
Pengadaan obat dari pihak Provinsi, ujar Sukaswara, diantar langsung sampai ke Gudang Instalasi Farmasi di setiap Kabupaten/Kota dan selanjutnya didistribusikan sampai ke setiap Puskesmas sesuai dengan kebutuhan. "Obat tak bisa kita perlakukan sebagaimana barang lainnya, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan karena obat membutuhkan penyimpanan tersendiri sehingga tak mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang ditentukan," jelas Sukaswara.
Ditambahkan Sukaswara, mungkin saja ada kekurangan atau keterlambatan penerimaan obat tertentu disejumlah Puskesmas. Hal ini terutama disebabkan karena distribusi obat biasa terkendala cuaca yang buruk. "Secara umum dari jumlah obat-obatan yang kita butuhkan di Papua sesuai data saat ini mencukupi, hanya saja yang menjadi kendala adalah ketika distribusi obat tersebut mengalami keterlambatan karena adanya kendala namun bukan pihak Provinsi yang membagi hingga sampai di pedalaman, tetapi pihak Kabupaten yang akan membagi pada jaringan dibawahnya," tukas Sukaswara. (Yunus Paelo)
Sumber : Tabloid Jubi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Bagus Sukaswara kepada JUBI, belum lama ini mengatakan pihaknya telah mengatur sistem pendistribusian obat tersebut hingga ke jaringan kesehatan dilapangan dengan sistem pengadaan yang dibiayai oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Papua. "Kita sudah padukan kedua sistem ini sehingga pihak kabupaten akan mengetahui obat apa yang akan diberikan oleh pihak Provinsi sehingga kekurangannya akan diadakan sendiri oleh pihak kabupaten," jelas Sukaswara.
Pengadaan obat dari pihak Provinsi, ujar Sukaswara, diantar langsung sampai ke Gudang Instalasi Farmasi di setiap Kabupaten/Kota dan selanjutnya didistribusikan sampai ke setiap Puskesmas sesuai dengan kebutuhan. "Obat tak bisa kita perlakukan sebagaimana barang lainnya, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan karena obat membutuhkan penyimpanan tersendiri sehingga tak mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang ditentukan," jelas Sukaswara.
Ditambahkan Sukaswara, mungkin saja ada kekurangan atau keterlambatan penerimaan obat tertentu disejumlah Puskesmas. Hal ini terutama disebabkan karena distribusi obat biasa terkendala cuaca yang buruk. "Secara umum dari jumlah obat-obatan yang kita butuhkan di Papua sesuai data saat ini mencukupi, hanya saja yang menjadi kendala adalah ketika distribusi obat tersebut mengalami keterlambatan karena adanya kendala namun bukan pihak Provinsi yang membagi hingga sampai di pedalaman, tetapi pihak Kabupaten yang akan membagi pada jaringan dibawahnya," tukas Sukaswara. (Yunus Paelo)
Sumber : Tabloid Jubi