Sultan Daeng Mansur (22) yang menjadi korban penggeroyokan di Jalan Arafura Buti, Senin (26/1), akhirnya memberikan keterangan kepada penyidik Reskrim Polres Merauke, Selasa (3/2). Kesediaan korban untuk diminta keterangan oleh penyidik setelah kondisi korban mulai membaik setelah dirawat selama 1 minggu di RSUD Merauke.
''Saya keluar dari rumah sakit setelah satu minggu dirawat,''kata korban kepada Cenderawasih Pos sebelum memberikan keterangan kepada penyidik. Di hadapan penyidik, korban menuturkan, pada hari itu dirinya melangsungkan pernikahan di rumah H Willem Waros Gebze dan malam harinya digelar pesta syukur . Sekitar pukul 02.00 WIT, pesta itu berakhir dan para pelaku merusak lampu yang terpasang di tenda itu. ''Saya tidak tahu awal permasalahannya, namun saat itu saya ikut mengejar mereka tapi mereka balik menyerang saya,''kata korban. Saat mengejar itu, sekitar 100 meter dari tempat acara, korban tiba-tiba terkena lemparan batu pada bagian testa yang membuatnya langsung terjatuh. Saat terjatuh itu, lanjut korban, para pelaku langsung mengeroyoknya.
Korban mengaku saat terjatuh itu salah seorang pelaku yang dikenalnya berinisial RM datang dan langsung memukul bagian belakang kepalanya tepat di bagian leher belakang yang membuatnya sempat pingsan.
''Saat itu mereka sempat menyeret saya lalu menindih saya dengan menggunakan balok,''terangnya. Korban mengaku mengenal semua yang mengeroyoknya pada malam kejadiannya itu yakni 9 orang. ''Jumlahnya 9 orang,'' kata korban.
Sementara itu Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH didampingi Kaur Bin Ops Reskrim H Edwin Ariawang, mengungkapkan, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan kepada 9 pelaku tersebut untuk diperiksa hari ini (Rabu 4/2). ''Para pelaku sudah kami panggil untuk datang besok (hari ini). jika nantinya tidak mau dengan cara persuasif, terpaksa kami lakukan penangkapan,''tandas Kapolres. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
''Saya keluar dari rumah sakit setelah satu minggu dirawat,''kata korban kepada Cenderawasih Pos sebelum memberikan keterangan kepada penyidik. Di hadapan penyidik, korban menuturkan, pada hari itu dirinya melangsungkan pernikahan di rumah H Willem Waros Gebze dan malam harinya digelar pesta syukur . Sekitar pukul 02.00 WIT, pesta itu berakhir dan para pelaku merusak lampu yang terpasang di tenda itu. ''Saya tidak tahu awal permasalahannya, namun saat itu saya ikut mengejar mereka tapi mereka balik menyerang saya,''kata korban. Saat mengejar itu, sekitar 100 meter dari tempat acara, korban tiba-tiba terkena lemparan batu pada bagian testa yang membuatnya langsung terjatuh. Saat terjatuh itu, lanjut korban, para pelaku langsung mengeroyoknya.
Korban mengaku saat terjatuh itu salah seorang pelaku yang dikenalnya berinisial RM datang dan langsung memukul bagian belakang kepalanya tepat di bagian leher belakang yang membuatnya sempat pingsan.
''Saat itu mereka sempat menyeret saya lalu menindih saya dengan menggunakan balok,''terangnya. Korban mengaku mengenal semua yang mengeroyoknya pada malam kejadiannya itu yakni 9 orang. ''Jumlahnya 9 orang,'' kata korban.
Sementara itu Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH didampingi Kaur Bin Ops Reskrim H Edwin Ariawang, mengungkapkan, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan kepada 9 pelaku tersebut untuk diperiksa hari ini (Rabu 4/2). ''Para pelaku sudah kami panggil untuk datang besok (hari ini). jika nantinya tidak mau dengan cara persuasif, terpaksa kami lakukan penangkapan,''tandas Kapolres. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos