Rencana pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Provinsi Papua maupun kabupaten/kota se-Papua yang serentak dibuka pekan depan (11--16/2), mulai menjadi perbincangan para pencari kerja di Papua. Bukan rahasia lagi jika setiap ada penerimaan CPNS, selalu saja dimanfaatkan banyak oknum pegawai yang menawarkan jasa (calo) dengan mengaku bisa meloloskan orang menjadi CPNS asalkan membayar sejumlah uang. Awas, calo CPNS.
Kepala Biro Kepegawaian Provinsi Papua, Drs. Yesaya Buinei,MM saat dikonfirmasi seputar hal ini mengatakan, dalam penerimaan CPNS di Provinsi Papua semuanya akan berjalan sesuai mekanisme dan aturan yang ada, tidak ada istilah Kolusi Korupsi maupun Nepotisme (KKN). "Jadi sangat tidak benar jika ada oknum pegawai yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi PNS dengan memberikan sejumlah dana. Kalau ada yang mengaku demikian jangan percaya, sebab dalam seleksi penerimaan CPNS aturannya sudah jelas dan menjadi ukuran kelulusan adalah hasil tesnya. Yang jelas jangan terpengaruh dengan pihak-pihak yang mencoba menawarkan jasa, karena itu tidak benar dan akan merugikan diri anda sendiri," tandasnya.Pihaknya menghimbau semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga aturan yang ada dan percaya diri dengan kemampuan yang ada.
Buinei juga menyarankan, apabila ada pihak-pihak yang menawarkan jasa untuk lolos menjadi PNS dan telah dimintai sejumlah uang maka sebaiknya laporkan saja ke pihak kepolisian karena itu masuk unsur penipuan. Sekedar diketahui, pendaftaran CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dimulai pada 11 Februari dan ditutup 16 Februari. Dalam penerimaan formasi tahun angaran 2008 ini, jumlah lowongan untuk tenaga kesehatan sebanyak 121 lowongan, mulai dari dokter, perawat, bidan dan sebagainya. Kemudian formasi tenaga teknis tersedia 41 lowongan dan untuk formasi olahragawan ada 4 lowongan.
Pencari Kerja 'Serbu' Polresta
Menyusul rencana penerimaan CPNS yang dilakukan hampir serentak di Pronvinsi Papua bulan ini, membuat Mapolresta Jayapura 'diserbu' pencari kerja untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK) sebagai salah satu syarat melamar CPNS. Bahkan, di depan ruang pelayanan administrasi Satuan Intelkam Polresta Jayapura dipadati para pencari kerja tersebut untuk mengajukan permohonan SKCK, termasuk di bagian Unit Identitifakasi Satuan Reserse dan Kriminal Polresta dan Pelayanan Administrasi Satuan Reskrim Polresta Jayapura, guna mendapatkan sidik jari dan catatan kriminal.
"Saya dan teman-teman tertarik untuk melamar CPNS yang rencananya akan dibuka Pemprov Papua pada pertengahan bulan ini, sehingga saya ingin mencari SKCK terlebih dahulu sebagai salah satu syarat melamar CPNS tersebut,' ungkap Ocha salah seorang pencari kerja ditemui Cenderawasih Pos disela-sela mengisi formulir setelah melakukan sidik jari di Mapolresta Jayapura, Selasa (3/2) kemarin.
Mahasiswa UNIYAP Jayapura ini, mengaku ingin mencoba-coba mengadu nasib dengan melamar pekerjaan CPNS tersebut, apalagi ia juga menganggur di rumah saat tidak ada kegiatan kuliah. Sebelumnya, Ocha sempat membaca pengumuman penerimaan CPNS saat sedang berada di Kantor Gubernur Papua,Dok II Jayapura, sehingga ia tertarik untuk ikut melamar dengan menggunakan ijasah SMA miliknya. Senada diungkapkan Tabita, pencari kerja lainnya bahwa ia ingin melamar CPNS tersebut, setelah mendapatkan informasi bahwa Pemprov Papua membuka formasi CPNS pada pertengahan bulan ini.
Ditanya kenapa tertarik untuk menjadi PNS padahal sektor swasta lain menjanjikan? Gadis manis lulusan SPK ini mengaku bahwa PNS akan mendapatkan banyak tunjangan dan pensiun, sehingga ia lebih tertarik dibandingkan bekerja di sektor swasta. 'Soalnya, PNS ada tunjangan dan pensiun, sehingga lebih menjanjikan bagi saya,' kata Tabita. Baik Ocha maupun Tabita mengharapkan bahwa dalam penerimaan formasi CPNS tahun ini, agar para putra daerah Papua diprioritaskan untuk menjadi PNS.
Sementara itu, Kapolresta Jayapura, AKBP Roberth Djoenso SH mengakui adanya peningkatan para pencari kerja yang mengajukan permohonan SKCK tersebut. 'Sehari sebelumnya, ada sekitar 120 orang pencari kerja yang meminta SKCK, sedangkan Selasa kemarin ada sekitar 130 orang pencari kerja yang meminta SKCK. Kebanyakan untuk melamar CPNS,' imbuhnya. Sementara Pemkot Jayapura juga sudah mengumumkan akan membuka pendaftaran administrasi CPNS dimulai 11-16 Februari mendatang. Dibandingkan tahun sebelumnya, perekrutan CPNS dengan formasi Tahun Anggaran 2008 dengan total alokasi 413 pegawai yang berlangsung bulan Februari ini, didominasi formasi umum sebanyak 336 pegawai, sedangkan untuk honorer hanya 77 pegawai.
Dari jumlah kebutuhan rofmasi umum dialokasikan paling banyak dengan 215 pegawai disusul tenaga kesehatan sebanyak 72 pegawai dan tenaga teknis 49 orang. Sedangkan untuk rincian alokasi formasi honorer terdiri dari tenaga strategis 22 orang dan tenaga administrasi 55 pegawai. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Setda Kota Jayapura, Marthinus Asmuruf, SH, M.Si, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/2) Menurutnya, perekrutan CPNS tahun ini berdasarkan adanya Surat Keputusan (SK) Walikota No: 151.a Tahun 2008 tentang Penetapan alokasi CPNS Daerah Kota Jayapura Formasi Tahun 2008 setelah menindak lanjuti surat dari SK. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No: B/746.P/M/PAN II/2008 dan SK. Badan Kepegawaian Nasional RI No: K.26/-30/V.100.5/99.
Menurutnya dalam acuan penetapan formasi tersebut pihaknya mengacu pada aturan yang sudah disepakati dengan pihak provinsi. Salah satunya keseragaman tahapan yang akan dilaksanakan. Dimulai dari masa pengumuman dari tanggal 2-9 Februari, masa pendaftaran seperti disebutkan diatas, pendistribusian materi ujian 8-11 Maret. Untuk pelaksanaan ujian lanjutnya rencananya akan dilaksanakan kurang lebih sebulan setelah dilakukannya pendaftaran sekitar tanggal 12 Maret. Sedangkan untuk pengumuman diestimasi satu bulan setelah selesai pemeriksaan hasil seleksi ujian tersebut.
"Kita sarankan kepada para pelamar untuk bisa memenuhi persyaratan yagn ada, sebab hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang berhak ikut seleksi lanjutan," katanya. Ia menjelaskan ketentuan dari persyrata yagn dibuthkan kurang lebih sama dengan syarat perekrutan sebelumnya, diantaranya selain memenuhi syarat administratif yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki pelamar. Untuk usia diisyaratkan minimal 18 tahun sedangkan maksimal 35 tahun terhitung tanggal 1 Maret 2009 mendatang. Khusus untuk perekrutan dari jalur formasi honorer sesuai dengan ketentuan yang ada, hanya bisa diakomodir dalam formasi kali ini oleh mereka yang datanya sudah masuk dalam data base BKN RI.
Dimana dari sebanyak 895 honorer yang tercatat sejak tahun 2005 hingga penerimaan formasi tahun lalu yang sudah diangkat, tersisa 125 honorer yang akan diseleksi pada formasi kali ini. "Ini kita maksudkan untuk mengakomodir honorer yang sudah ada sebelumnya," katanya. Untuk honorer yang datanya belum ada di data base BKN RI dngan berat hati menurutnya belum bisa diakomodir dalam formasi honorer saat ini.
Pihaknya berharap agar semua ketentuan yang sudah diatur bisa dipahami oleh masyarakat, dan pelamar harus bisa menyesuakan dengan persyaratan yang sudah disampaikan tersebut. Ketika disinggung adanya kemungkinan joki atau calo pada penerimaan CNS Daerah Kota Jayapura tahun ini, pihaknya menjelaskan tentunya akan berupaya sejauh mungkin untuk menghindari praktek tersebut. Praktek percaloan menurutnya sama sekali tidak dibenarkan sesuai aturan penerimaan pegawai negeri. Cara tersebut menurutnya tidak mendidik dan hanya akan menimbulkan ekses negatif dalam birokrasi pemerintahan. Hal itu lanjutnya jauh-jauh hari sudah diingatkan oleh pimpinan agar tidak mencederai citra pemerintah yang ada Kota Jayapura.(fud/bat/eno)
Sumber : Cenderawasih Pos
Kepala Biro Kepegawaian Provinsi Papua, Drs. Yesaya Buinei,MM saat dikonfirmasi seputar hal ini mengatakan, dalam penerimaan CPNS di Provinsi Papua semuanya akan berjalan sesuai mekanisme dan aturan yang ada, tidak ada istilah Kolusi Korupsi maupun Nepotisme (KKN). "Jadi sangat tidak benar jika ada oknum pegawai yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi PNS dengan memberikan sejumlah dana. Kalau ada yang mengaku demikian jangan percaya, sebab dalam seleksi penerimaan CPNS aturannya sudah jelas dan menjadi ukuran kelulusan adalah hasil tesnya. Yang jelas jangan terpengaruh dengan pihak-pihak yang mencoba menawarkan jasa, karena itu tidak benar dan akan merugikan diri anda sendiri," tandasnya.Pihaknya menghimbau semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga aturan yang ada dan percaya diri dengan kemampuan yang ada.
Buinei juga menyarankan, apabila ada pihak-pihak yang menawarkan jasa untuk lolos menjadi PNS dan telah dimintai sejumlah uang maka sebaiknya laporkan saja ke pihak kepolisian karena itu masuk unsur penipuan. Sekedar diketahui, pendaftaran CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dimulai pada 11 Februari dan ditutup 16 Februari. Dalam penerimaan formasi tahun angaran 2008 ini, jumlah lowongan untuk tenaga kesehatan sebanyak 121 lowongan, mulai dari dokter, perawat, bidan dan sebagainya. Kemudian formasi tenaga teknis tersedia 41 lowongan dan untuk formasi olahragawan ada 4 lowongan.
Pencari Kerja 'Serbu' Polresta
Menyusul rencana penerimaan CPNS yang dilakukan hampir serentak di Pronvinsi Papua bulan ini, membuat Mapolresta Jayapura 'diserbu' pencari kerja untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK) sebagai salah satu syarat melamar CPNS. Bahkan, di depan ruang pelayanan administrasi Satuan Intelkam Polresta Jayapura dipadati para pencari kerja tersebut untuk mengajukan permohonan SKCK, termasuk di bagian Unit Identitifakasi Satuan Reserse dan Kriminal Polresta dan Pelayanan Administrasi Satuan Reskrim Polresta Jayapura, guna mendapatkan sidik jari dan catatan kriminal.
"Saya dan teman-teman tertarik untuk melamar CPNS yang rencananya akan dibuka Pemprov Papua pada pertengahan bulan ini, sehingga saya ingin mencari SKCK terlebih dahulu sebagai salah satu syarat melamar CPNS tersebut,' ungkap Ocha salah seorang pencari kerja ditemui Cenderawasih Pos disela-sela mengisi formulir setelah melakukan sidik jari di Mapolresta Jayapura, Selasa (3/2) kemarin.
Mahasiswa UNIYAP Jayapura ini, mengaku ingin mencoba-coba mengadu nasib dengan melamar pekerjaan CPNS tersebut, apalagi ia juga menganggur di rumah saat tidak ada kegiatan kuliah. Sebelumnya, Ocha sempat membaca pengumuman penerimaan CPNS saat sedang berada di Kantor Gubernur Papua,Dok II Jayapura, sehingga ia tertarik untuk ikut melamar dengan menggunakan ijasah SMA miliknya. Senada diungkapkan Tabita, pencari kerja lainnya bahwa ia ingin melamar CPNS tersebut, setelah mendapatkan informasi bahwa Pemprov Papua membuka formasi CPNS pada pertengahan bulan ini.
Ditanya kenapa tertarik untuk menjadi PNS padahal sektor swasta lain menjanjikan? Gadis manis lulusan SPK ini mengaku bahwa PNS akan mendapatkan banyak tunjangan dan pensiun, sehingga ia lebih tertarik dibandingkan bekerja di sektor swasta. 'Soalnya, PNS ada tunjangan dan pensiun, sehingga lebih menjanjikan bagi saya,' kata Tabita. Baik Ocha maupun Tabita mengharapkan bahwa dalam penerimaan formasi CPNS tahun ini, agar para putra daerah Papua diprioritaskan untuk menjadi PNS.
Sementara itu, Kapolresta Jayapura, AKBP Roberth Djoenso SH mengakui adanya peningkatan para pencari kerja yang mengajukan permohonan SKCK tersebut. 'Sehari sebelumnya, ada sekitar 120 orang pencari kerja yang meminta SKCK, sedangkan Selasa kemarin ada sekitar 130 orang pencari kerja yang meminta SKCK. Kebanyakan untuk melamar CPNS,' imbuhnya. Sementara Pemkot Jayapura juga sudah mengumumkan akan membuka pendaftaran administrasi CPNS dimulai 11-16 Februari mendatang. Dibandingkan tahun sebelumnya, perekrutan CPNS dengan formasi Tahun Anggaran 2008 dengan total alokasi 413 pegawai yang berlangsung bulan Februari ini, didominasi formasi umum sebanyak 336 pegawai, sedangkan untuk honorer hanya 77 pegawai.
Dari jumlah kebutuhan rofmasi umum dialokasikan paling banyak dengan 215 pegawai disusul tenaga kesehatan sebanyak 72 pegawai dan tenaga teknis 49 orang. Sedangkan untuk rincian alokasi formasi honorer terdiri dari tenaga strategis 22 orang dan tenaga administrasi 55 pegawai. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Setda Kota Jayapura, Marthinus Asmuruf, SH, M.Si, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/2) Menurutnya, perekrutan CPNS tahun ini berdasarkan adanya Surat Keputusan (SK) Walikota No: 151.a Tahun 2008 tentang Penetapan alokasi CPNS Daerah Kota Jayapura Formasi Tahun 2008 setelah menindak lanjuti surat dari SK. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No: B/746.P/M/PAN II/2008 dan SK. Badan Kepegawaian Nasional RI No: K.26/-30/V.100.5/99.
Menurutnya dalam acuan penetapan formasi tersebut pihaknya mengacu pada aturan yang sudah disepakati dengan pihak provinsi. Salah satunya keseragaman tahapan yang akan dilaksanakan. Dimulai dari masa pengumuman dari tanggal 2-9 Februari, masa pendaftaran seperti disebutkan diatas, pendistribusian materi ujian 8-11 Maret. Untuk pelaksanaan ujian lanjutnya rencananya akan dilaksanakan kurang lebih sebulan setelah dilakukannya pendaftaran sekitar tanggal 12 Maret. Sedangkan untuk pengumuman diestimasi satu bulan setelah selesai pemeriksaan hasil seleksi ujian tersebut.
"Kita sarankan kepada para pelamar untuk bisa memenuhi persyaratan yagn ada, sebab hanya pelamar yang memenuhi persyaratan yang berhak ikut seleksi lanjutan," katanya. Ia menjelaskan ketentuan dari persyrata yagn dibuthkan kurang lebih sama dengan syarat perekrutan sebelumnya, diantaranya selain memenuhi syarat administratif yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki pelamar. Untuk usia diisyaratkan minimal 18 tahun sedangkan maksimal 35 tahun terhitung tanggal 1 Maret 2009 mendatang. Khusus untuk perekrutan dari jalur formasi honorer sesuai dengan ketentuan yang ada, hanya bisa diakomodir dalam formasi kali ini oleh mereka yang datanya sudah masuk dalam data base BKN RI.
Dimana dari sebanyak 895 honorer yang tercatat sejak tahun 2005 hingga penerimaan formasi tahun lalu yang sudah diangkat, tersisa 125 honorer yang akan diseleksi pada formasi kali ini. "Ini kita maksudkan untuk mengakomodir honorer yang sudah ada sebelumnya," katanya. Untuk honorer yang datanya belum ada di data base BKN RI dngan berat hati menurutnya belum bisa diakomodir dalam formasi honorer saat ini.
Pihaknya berharap agar semua ketentuan yang sudah diatur bisa dipahami oleh masyarakat, dan pelamar harus bisa menyesuakan dengan persyaratan yang sudah disampaikan tersebut. Ketika disinggung adanya kemungkinan joki atau calo pada penerimaan CNS Daerah Kota Jayapura tahun ini, pihaknya menjelaskan tentunya akan berupaya sejauh mungkin untuk menghindari praktek tersebut. Praktek percaloan menurutnya sama sekali tidak dibenarkan sesuai aturan penerimaan pegawai negeri. Cara tersebut menurutnya tidak mendidik dan hanya akan menimbulkan ekses negatif dalam birokrasi pemerintahan. Hal itu lanjutnya jauh-jauh hari sudah diingatkan oleh pimpinan agar tidak mencederai citra pemerintah yang ada Kota Jayapura.(fud/bat/eno)
Sumber : Cenderawasih Pos