Hal itu penting menghindari presepsi miring bahwa pemerintah kabupaten Merauke tidak tanggap atas pasien-pasien yang mempunyai kelainan penyakit berat seperti Rizky yang tergolongan keluarga tidak mampu.“Kita akan tetap prioritaskan untuk memberikan pelayanan kepada Rizky dan berdasarkan informasi yang didapat jika orangtua dari bayi tersebut tidak mampu sehingga akan tetap dibantu melalui kartu jamkesmas yang dimiliki. Selama di RSUD Merauke, tidak dipungut biaya sepersen-pun karena orangtua dari bayi tersebut adalah kategori tidak mampu,” tegas Rinta.Kepada Papua Pos, Senin (16/2) kemarin, mengatakan sangat memahami akan kondisi Rizky, akibat adanya tumpukan cairan pada bagian kepalanya, sehingga kepalanya kian hari kian bertambah besar.
Maka sebagai tindaklanjut, Rizky akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Cikini untuk dilakukan operasi. “Kita memahami kondisi Rizky, sekarang pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke sedang melakukan penanganan terutama memeriksakan kepala Rizky,”paparnya. Sementara untuk operasi tidak bisa dilakukan di RSUD Merauke lantaran minimnya tenaga dokter maupun fasilitas pendukung lain. Bahkan pihaknya sudah meminta Direktur RSUD Merauke, dr. Petrus Tjia agar tim dokter menaruh perhatian serius terhadap Rizky. “Saya optimis tim dokter yang menangani Rizky akan memberikan pelayanan secara optimal,” ungkapnya.Penyakit yang dialami Rizky bukan baru pertama kali ditangani tim medis di RSUD Merauke. Tetapi sudah beberapa pasien pernah dirujuk ke RSU Cikini Jakarta yang memang selama ini menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke. (**)
Sumber : Papua Pos