Papua kini kehilangan salah satu pemusik terbaiknya, yakni Silvester Merauje(47). Almarhum yang juga memiliki segudang karya, diantaranya pencipta lagu Persipura dan Persiwa bersama Pdt Reiner itu, meninggal dunia akibat mengidap penyakit pangkreas. Sebelum menghembuskan nafasnya terakhirnya di RS Dian Harapan, Minggu (15/2) pukul 02.50 WIT, suami dari Yosefina M Watofa itu pernah menjalani perawatan selama 1 bulan di Rumah Sakit di Surabaya.
Setelah kondisinya membaik, almarhum yang meninggalkan dua anak, Keys Andrew Merauje dan Patric Yane Merauje itu kembali pulang ke Jayapura. Beberapa hari kemudian, kondisi almarhum memburuk dan dilarikan ke RS Dian Harapan Waena. Menurut rekan almarhum Pdt Reiner, almarhum adalah sosok putra terbaik Papua di bidang musik yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan pekerja keras. Selama dirinya berkarier di dunia musik, puluhan album telah dikeluarkan mulai dari lagu-lagu pop daerah, modern, instrumental, ragge dan pop rohani.
" Salah satu karya almarhum yang sering kita dengar setiap ada pertandingan Persipura di Stadion Mandala dan Stadion Pendidikan Wamena adalah lagu Persipura dan Persiwa. Kami yang mencipta lagu dan almarhum yang menata musik dan mengatur vocalnya," ujar Pdt Reiner kepada Cenderawasih Pos di rumah duka Tanah Hitam, Abepura, kemarin. Diungkapkan, almarhum adalah pemusik yang serba bisa dan sangat komplet kemampuannya. Bahkan dia telah berkarier malang melintang di tanah Jawa, khususnya di Surabaya. Di era tahu 1990-an, sejumlah album yang dibuatnya cukup dikenal bahkan sangat meledak, terutama musik-musik reage.
Sementara itu, pimpinan Stefal Studio Record Daud Arim mengungkapkan, sebelum almarhum tutup usia, banyak lagu-lagu daerah maupun rohani dibuat almarhum di studionya termasuk lagu-lagu untuk Persipura. "Sebelum Stefal Studio Record ini hadir semua albumnya hingga proses penataan musik dan lokal dibuat di Surabaya. Namun dengan hadirnya studio in itu, semua proses pembuatan album cukup dibuat ditempat kami," ujarnya.
Karena itu, atas meninggalnya Almarhum, dirinya mengaku sangat kehilangan mengingat dia adalah salah satu pemusik terbaik Papua yang memiliki talenta alami dan sampai saat ini belum ada penggantinya. Setelah berkarier di Jawa, pada tahun 2000-an dirinya kembali ke Papua untuk mengembangkan musik di daerahnya, termasuk diantaranya membuat album Persipura pengaruh dan Persiwa. (mud)
Sumber : Cenderawasih Pos
Setelah kondisinya membaik, almarhum yang meninggalkan dua anak, Keys Andrew Merauje dan Patric Yane Merauje itu kembali pulang ke Jayapura. Beberapa hari kemudian, kondisi almarhum memburuk dan dilarikan ke RS Dian Harapan Waena. Menurut rekan almarhum Pdt Reiner, almarhum adalah sosok putra terbaik Papua di bidang musik yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan pekerja keras. Selama dirinya berkarier di dunia musik, puluhan album telah dikeluarkan mulai dari lagu-lagu pop daerah, modern, instrumental, ragge dan pop rohani.
" Salah satu karya almarhum yang sering kita dengar setiap ada pertandingan Persipura di Stadion Mandala dan Stadion Pendidikan Wamena adalah lagu Persipura dan Persiwa. Kami yang mencipta lagu dan almarhum yang menata musik dan mengatur vocalnya," ujar Pdt Reiner kepada Cenderawasih Pos di rumah duka Tanah Hitam, Abepura, kemarin. Diungkapkan, almarhum adalah pemusik yang serba bisa dan sangat komplet kemampuannya. Bahkan dia telah berkarier malang melintang di tanah Jawa, khususnya di Surabaya. Di era tahu 1990-an, sejumlah album yang dibuatnya cukup dikenal bahkan sangat meledak, terutama musik-musik reage.
Sementara itu, pimpinan Stefal Studio Record Daud Arim mengungkapkan, sebelum almarhum tutup usia, banyak lagu-lagu daerah maupun rohani dibuat almarhum di studionya termasuk lagu-lagu untuk Persipura. "Sebelum Stefal Studio Record ini hadir semua albumnya hingga proses penataan musik dan lokal dibuat di Surabaya. Namun dengan hadirnya studio in itu, semua proses pembuatan album cukup dibuat ditempat kami," ujarnya.
Karena itu, atas meninggalnya Almarhum, dirinya mengaku sangat kehilangan mengingat dia adalah salah satu pemusik terbaik Papua yang memiliki talenta alami dan sampai saat ini belum ada penggantinya. Setelah berkarier di Jawa, pada tahun 2000-an dirinya kembali ke Papua untuk mengembangkan musik di daerahnya, termasuk diantaranya membuat album Persipura pengaruh dan Persiwa. (mud)
Sumber : Cenderawasih Pos