

Pemkab Merauke kembali melakukan kerjasama KSO dengan pihak Merpati Airlines dalam pengadaan pesawat setelah tiga pesawat terdahulu yang dibelinya.
Hal ini disampaikan Bupati Merauke Drs. Johanes Gluba Gebze kepada wartawan usai menandatangani MoU pengadaan pesawat baru dengan pihak Merpati Nusantara Airlines, bertempat di Cafe Bellafiesta (12/2). Menurutnya, pengadaan pesawat tersebut merupakan proyek yang tidak langsung hilang dan merupakan terobosan yang diperuntukkan meningkatkan pendapatan daerah. Keputusan jenis pesawat yang akan dibeli, kata Bupati Gebze akan dimusyawarahkan bersama DPRD Merauke dan setelah ada keputusan barulah pihak Pemkab akan melakukan negosiasi harga pesawat ke sejumlah negara owner.
Berbicara mengenai anggaran pembelian pesawat, lanjut Gebze, akan diperhitungkan melalui dana APBD senilai Rp 1,9 triliun. “Pembelian pesawat akan dilakukan melalui dana longgar dari sisa hasil pembagian dana-dana perbidang pembangunan. Jadi dana longgar itulah yang akan dipergunakan untuk penyediaan alat angkut," jelas Gebze.
Saat ini saja, lanjut Gebze, dengan dioperasikannya tiga buah pesawat terbang meliputi Twin Otter Musamus, Boeing 737-300 Kli dan Boeing 737-300 Aoba keuntungan yang diperoleh Pemkab Merauke mencapai 4 miliar hingga 7 miliar rupiah . “Pendapatan yang diterima Pemkab Merauke itu didukung oleh banyaknya penumpang pada musim-musim tertentu seperti musim liburan sekolah dan musim haji," tuturnya.
Menelisik penurunan harga BBM dengan kemahalan tiket yang diberlakukan, menurut Gebze merupakan kewenangan maskapai penerbangan. Hal ini juga lebih disebabkan dengan peningkatan harga suku cadang yang harus dikonversikan dalam hitungan dollar. “Jika ada permainan harga tiket serendah-rendahnya di daerah lain saya pikir itu tidak sehat, karena terlalu dipaksakan. Nanti jika ada pesaing baru yang menyediakan layanan pesawat lebih nyaman dan harga sedikit mahal pasti orang-orang akan beralih, "ujar Bupati Gebze. (drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi