Setelah Twin Otter Musamus, Boeing 737-300 Aoba dan KLI, kini Pemkab Merauke berencana akan menambah pesawat baru. Dengan adanya pesawat baru itu, bisa memberikan kepastian dan kemudahan serta kelancaran kepada masyarakat yang ingin bepergian dari satu titik ke titik yang lain. Untuk mewujudkan rencana itu, Bupati Merauke Drs. Johanes Gluba Gebze bersama Direktur Utama PT.Merpati Nusantara Airlines Bambang Bakti menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kesepakatan bersama investasi pengadaan pesawat tahap IV.
Penandatanganan MoU yang dilakukan di Caffe Belaffiesta (12/2) bertepatan dengan hari jadi kota Merauke ke-107 dan disaksikan oleh sejumlah anggota Muspida dan undangan. Usai penandatangan MoU , Dirut Merpati melakukan penyerahan duplikat pesawat PT.Merpati Nusantara Airlines.
Dalam sambutannya, Bambang Bakti menuturkan, dengan adanya penandatanganan kesepakatan tahap IV, membuktikan adanya kepercayaan sebagai dasar utama dalam suatu kesepakatan yang dibuat. Dirinya juga mengisahkan, bahwa sesungguhnya PT.Merpati Airlines hampir mengalami kebangkrutan. “Ditahun 2008, Merpati dinyatakan sudah tidak sanggup membeli sparepart, avtur dan lainnya. Namun dengan program restrukturisasi yang dijalankan pemerintah, kami diberikan mandat untuk melakukan upaya penyehatan kembali agar tidak bangkrut," tutur Bambang berkisah.
Sejalan usaha yang dilakukan, maka PT. Merpati Nusantara Airlines mendapatkan dukungan dari Presiden, Wapres dan Menneg BUMN. Sehingga pada bulan Oktober, PT Merpati dinyatakan selamat dan dapat kembali memperoleh keuntungan yang terus mengalami peningkatan.(Drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi
Penandatanganan MoU yang dilakukan di Caffe Belaffiesta (12/2) bertepatan dengan hari jadi kota Merauke ke-107 dan disaksikan oleh sejumlah anggota Muspida dan undangan. Usai penandatangan MoU , Dirut Merpati melakukan penyerahan duplikat pesawat PT.Merpati Nusantara Airlines.
Dalam sambutannya, Bambang Bakti menuturkan, dengan adanya penandatanganan kesepakatan tahap IV, membuktikan adanya kepercayaan sebagai dasar utama dalam suatu kesepakatan yang dibuat. Dirinya juga mengisahkan, bahwa sesungguhnya PT.Merpati Airlines hampir mengalami kebangkrutan. “Ditahun 2008, Merpati dinyatakan sudah tidak sanggup membeli sparepart, avtur dan lainnya. Namun dengan program restrukturisasi yang dijalankan pemerintah, kami diberikan mandat untuk melakukan upaya penyehatan kembali agar tidak bangkrut," tutur Bambang berkisah.
Sejalan usaha yang dilakukan, maka PT. Merpati Nusantara Airlines mendapatkan dukungan dari Presiden, Wapres dan Menneg BUMN. Sehingga pada bulan Oktober, PT Merpati dinyatakan selamat dan dapat kembali memperoleh keuntungan yang terus mengalami peningkatan.(Drie/Merauke)
Sumber : Tabloid Jubi