Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Thursday 8 January 2009

Ratusan Petani di Merauke ,Sesalkan Keterlambatan Bantuan Pupuk

Ratusan petani di distrik Tanah Miring Merauke, menyesalkan keterlambatan penyediaan pupuk bagi mereka. Pupuk bersubsidi yang seharusnya tiap bulan dibagikan ke sejumlah kelompok tani itu molor hingga tiga bulan lamanya. Akibatnya pemberian pupuk untuk tanaman padi mereka tidak sesuai jadwal tanam.

Sejumlah petani yang ditemui Jubi di kampung Yasamulya, Tanah Miring, Merauke mengakui hal ini sudah berlangsung sejak tahun kemarin dan tidak pernah ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada mereka. Keterlambatan pemberian bantuan pupuk bersubsidi itu dialami juga oleh sejumlah petani di distrik Kurik dan Semangga, Merauke.

Jayus (51) saat ditemui Jubi Rabu (7/1) mengatakan dirinya hingga memasuki pertengahan Januari ini tidak pernah memperoleh pupuk tersebut. Sehingga padi miliknya hanya ditanami tanpa pemberian pupuk. “Wong, pupuk itu sebenarnya kalau rutin ada, kita tidak susah. Ini air sudah susah ditambah lagi pupuk yang susah,” ujarnya.

Menurutnya, pemberian pupuk pada padi haruslah rutin. Tidak bisa lewat dari jadwal tanam dan perawatan. “Kalau tidak ada pupuk begini kan kita juga yang susah,” katanya. Polimak (35) ketua kelompok tani jalur dua Desa Yasamulya, Tanah Miring juga mengakui adanya keterlambatan penyediaan pupuk bersubsidi kepada petani. Dikatakannya, jika saja pemerintah lebih serius melihat kesulitan petani, mungkin saja petani tidak akan mengalami nasib seperti saat ini. “Kita sudah pernah menyampaikan hal ini kepada petugas lapangan agar segera menindaklanjutinya ke dinas terkait. Tapi sampai detik ini belum ada jawabannya,” kata dia.

Diakuinya, tidak saja petani dijalur dua yang mengalami masalah ini. Tapi ratusan petani di Tanah Miring juga mengeluhkan hal yang sama. Sementara itu, Nyoto (36) warga jalur dua mengatakan pupuk yang dibutuhkan petani adalah pupuk hitam (TSP 36), pupuk putih (Urea) dan postan. Ketiga jenis pupuk ini disubsidi pemerintah dan dibeli petani dengan harga yang murah. 100 kg pupuk tersebut seharga Rp. 165. 000 hingga Rp. 170.000. “Kalau kita hanya pakai pupuk putih saja, hasilnya juga tidak baik. Jadi kita harus pakai hitam dan putih. Itu baru nanti hasilnya padinya bagus,” jelasnya.

Ditambahkannya, menindaklanjuti masalah kelangkaan pupuk dipetani, sudah sepatutnya pemerintah segera turun tangan. Bukan hanya dikantor saja. “Memang ini yang sangat kita sesalkan,” ceplosnya.

Rapat Mendadak

Menindaklanjuti dugaan kelangkaan pupuk dikalangan petani, Rabu (7/1) (7/1) Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura juga melakukan sebuah pertemuan teknis membahas penggelapan pupuk yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum.

Dalam pertemuan terbatas itu, dibahas juga langkah-langkah teknis yang akan ditempuh untuk sesegera mungkin menyediakan pupuk bagi petani. “Ini yang sementara kita bicarakan,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura, Omah Laduany Ladamay kepada Jubi Rabu (7/1).(Jerry Omona/Merauke)

http://www.tabloidjubi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=881&Itemid=9
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Ratusan Petani di Merauke ,Sesalkan Keterlambatan Bantuan Pupuk ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Thursday 8 January 2009. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.