MERAUKE - Delapan kepala keluarga (KK) penduduk asli Papua yang berdomisili di Kampung Sumber Mulya, Distrik Kurik, Merauke meminta bantuan ternak sapi kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, ketika melakukan kegiatan turun kampung (turkam) di Sumber Mulya, beberapa waktu lalu.
Perwakilan warga asli Papua, Fakiston Iha kepada wartawan mengatakan, dirinya mewakili 8 KK warga asli Papua meminta bantuan ternak sapi secara langsung kepada bupati. Ke delapan KK warga asli Papua tersebut merupakan petani, tetapi disamping bertani, mereka ingin mengembangkan peternakan.
“Saya juga anggota Bamuskam Sumber Mulya, kami ada 8 KK yang bermukim di XUPT trans Sumber Mulya, Kurik 6. Kami minta bantuan kepada bapak Bupati, kalau bisa kami diberikan ternak sapi supaya kami pelihara dan kami kembangkan,” kata Fakiston.
Dikatakan, ketika menyampaikan usulan tersebut, Bupati Mbaraka langsung menanggapi. Bupati minta Dinas Peternakan Kabupaten Merauke untuk mendatangkan ternak sapi bagi 8 KK warga asli Papua tersebut. Dirinya diminta untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan, Hanok Untajana usai dialog.
“Kebetulan Pak Kepala Dinas Peternakan juga hadir, sehingga tadi habis dialog, saya langsung koordinasi dengan beliau. Mungkin dalam waktu dekat akan diproses. Kami sangat membutuhkan ternak, supaya ekonomi kami berkembang,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Hanok Untajana mengatakan pihaknya akan mendatangkan sapi dalam waktu dekat untuk diserahkan kepada 8 KK penduduk asli Papua tersebut. Delapan KK tersebut akan dibentuk sebagai 1 kelompok, sehingga mereka akan memperoleh bantuan dalam bentuk kelompok. “Sapi-sapi yang ada didatangkan itu sudah menjadi program untuk pengembangan ternak di Distrik Muting dan Distrik Elikobel. Sapi-sapi itu akan segera datang, tetapi mungkin kami akan alokasikan sapi dari lokal, karena sapi-sapi itu sudah diprogramkan,” kata Untajana ketika dikonfirmasi wartawan.
Ditambahkan, satu kelompok ternak (88 KK.red) di Kampung Sumber Mulya akan memperoleh 11 ternak sapi, yakni 10 sapi betina dan 1 sapi jantan. Kelompok akan mengelola bersama-sama guna dikembangkan, sehingga terbantu perekonomian mereka.
“Kami tidak beri per KK, biasanya kami bentuk per kelompok, sehingga mereka kami hitung 1 kelompok. Mereka akan terima 11 sapi ternak. Kami akan usahakan, mungkin dari sapi lokal,” tandas Untajana. (lea/achi/lo1)