MERAUKE - Kepala Kesehatan Reproduksi Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr Inge mengatakan, masyarakat tidak perlu takut dengan rumor-romor penyebaran HIV oleh penderita HIV melalui tusuk gigi yang tersedia di warung makan maupun restoran.
Menurut Inge yang sudah lama berkecimpung menangani dan mengenal virus berbahaya ini, virus HIV menginfeksi lewat penularan langsung atau direct infection. Ada dua penularan utama yaitu lewat darah dan cairan kelamin.
Oleh karena itu, pemakaian jarum suntik dalam hal ini pengguna narkoba suntik yang bergantian berpotensi besar menularkan HIV karena langsung lewat pembuluh darah. Sementara untuk hubungan seksual, penularan virus melalui mikrolesi atau luka yang terjadi akibat hubungan seksual.
‘’Secara umum mikrolesi selalu terjadi saat hubungan seksual. Luka ini memang tidak terasa sakit karena ukurannya sangat kecil, namun cukup besar untuk virus masuk,’’ jelas Inge kepada Bintang Papua, Kamis (24/10/2013) kemarin.
Lebih lanjut mengenai tusuk gigi yang terkena darah penderita HIV, menurut Inge, masyarakat tidak perlu panik. Virus HIV biasanya langsung mati jika berada di luar tubuh inangnya. Waktu kematiannya tergantung dari cepat atau lambat keringnya media pengantar virus tersebut dalam hal ini darah atau cairan sperma.
Sebagai contoh, jika ada setetes darah penderita HIV jatuh ke lantai dan langsung kering, seiring dengan keringnya darah, virus HIV juga ikut mati.
Hal yang sama juga berlaku untuk tusuk gigi. Apalagi jika darah yang menempel sudah diusap oleh pelaku sehingga darah sudah kering dan virus otomatis mati.
‘’Lain jika darahnya menggenang, kemungkinan virus untuk hidup menjadi lebih lama karena butuh waktu untuk kering,’’ papar Inge.
Namun, Inge berharap agar masyarakat lebih waspada dengan hal kecil terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Meski tusuk gigi yang habis pakai tidak menularkan HIV, tetapi bisa menyebabkan penyakit lain seperti hepatitis.
‘’Saran saya, kalau mau pakai tusuk gigi, lebih diperhatikan apakah sudah pernah dipakai atau tidak. Karena tusuk gigi habis pakai bisa saja menularkan penyakit lain. Jangan salah yah, penyakit semacam hepatitis itu lebih berbahaya loh dari HIV,” tandasnya mengingatkan. (lea/achi/LO1)