Merauke, InfoPublik - Polri menggelar Napas Tilas yang dimulai dari Sabang sampai Merauke dengan menempuh jarak 8.417 km, untuk mengenang kembali perjalanan lahirnya Bhayangkara Polri hingga sekarang.
Napak tilas tilas ini dimulai di titik nol Indonesia bagian Barat, yakni Sabang sejak tanggal 21 Agustus lalu. Pada (10/10), Napak Tilas ini digelar di titik nol Indonesia Timur, tepatnya di tapal batas antara Indonesia-PNG, di Sota, Kabupaten Merauke.
Napak tilas dengan membawa bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman tersebut diawali dengan upacara singkat dengan Inspektur Upacara Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi.
Setelah upacara, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan lambang-lambang ini akan melewati Polda-polda di kawasan Indonesia Timur. Napak Tilas ini akan berakhir pada 14 November 2013 di Mako Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Jakarta bertepatan dengan HUT Korps Brimob Polri ke-68.
Saat pelepasan, Kepala Korps Brimob Irjen Pol Drs Rum Murkal dalam amanatnya secara tertulis dibacakan Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi mengungkapkan, kegiatan Napak Tilas sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke ini sesungguhnya merupakan kegiatan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan semangat Tri Brata dan Catur Prasetya dalam sanubari insan Bhayangkara Polri.
‘’Kegiatan ini bukanlah sekedar seremoni belaka, namun adalah bagaimana kita semua mampu membangun dan menumbuhkan semangat juang dan jiwa korsa dalam ikatan yang kuat,’’ katanya.
Dikatakan, lahir, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan RI, Polri dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks.
Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri terlibat secara langsung dalam berbagai pertempuran melawan penjajahan dalam berbagai operasi bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya.
‘’Dinamika perjalanan sejarah Polri tidak lepas dari tugas Polri itu sendiri sebagai pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, penengak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat,’’ katanya.
Dikatakan lebih lanjut, spirit de corps serta soliditas dari seluruh anggota kepolisian sebagaimana yang telah ditunjukan oleh sesepuh Polri pada awal-awal masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Semangat sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil dan jiwa ragaku demi kemanusiaan merupakan ciri budaya Polri yang harus ditanamkan kepada seluruh anggota Polri, lewat proses pembelajaran dengan mengabil bentuk kegiatan antara lain kilasan cerita sejarah, doktrin sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja, upacara dan tradisi korps.
Hadir dalam pelepasan Napas Tilas Bhayangkara Polri tersebut, Wakil Mappi Ir. Benyamin Ngali, Asisten III Setda Kabupaten Merauke Urbanus Kaize mewakili Bupati, Ketua Pengadilan Negeri Merauke dan perwakilan dari Danlantamal XI Merauke dan Danlanud Merauke. (02/mcmerauke/Kus)
Merauke, Media Center -Polri menggelar Napas Tilas yang dimulai dari Sabang sampai Merauke dengan menempuh jarak 8.417 Km, Untuk mengenang kembali perjalanan lahirnya Bhayangkara Polri hingga sekarang.
Napak tilas tilas ini dimulai di titik nol Indonesia bagian Barat yakni Sabang sejak 21 Agustus lalu. Tepat (10/10), Napak Tilas ini digelar di titik nol Indonesia Timur, tepatnya di tapal batas antara Indonesia-PNG di Sota, Kabupaten Merauke. Napak tilas dengan membawa bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman tersebut diawali dengan upacara singkat dengan Inspektur Upacara Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi.
Setelah upacara tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman dimana lambang-lambang ini akan melewati Polda-Polda di kawasan Indonesia Timur dan akan berakhir sekaligus Napak Tilas ini akan berakhir pada 14 November 2013 di Mako Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Jakarta bertepatan dengan HUT Korps Brimob Polri ke-68.
Saat pelepasan tersebut, Kepala Korps Brimob Irjen Pol Drs Rum Murkal dalam amanatnya secara tertulis dibacakan Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi mengungkapkan, kegiatan Napak Tilas sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke ini sesungguhnya merupakan kegiatan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan semangat Tri Brata dan Catur Prasetya dalam sanubari insane Bhayangkara Polri.
‘’Kegiatan ini bukanlah sekedar seremoni belaka namun adalah bagaimana kita semua mampu membangun dan menumbuhkan semangat juang dan jiwa korsa dalam ikatan yang kuat,’’ katanya.
Dikatakan, lahir, tumbuh dan berkembangnya Polri, tidak lepas dari sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan RI, Polri dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang. Polri terlibat secara langsung dalam berbagai pertempuran melawan penjajahan dalam berbagai operasi bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya.
‘’Dinamika perjalanan sejarah Polri tidak lepas dari tugas Polri itu sendiri sebagai pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, penengak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat,’’ katanya.
Dikatakan lebih lanjut, spirit de corps serta soliditas dari seluruh anggota kepolisian sebagaimana yang telah ditunjukan oleh sesepuh Polri pada awal-awal masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Semangat sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil dan jiwa ragaku demi kemanusiaan merupakan ciri budaya Polri yang harus ditanamkan kepada seluruh anggota Polri, lewat proses pembelajaran dengan mengabil bentuk kegiatan antara lain kilasan cerita sejarah, doktrin sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja, upacara dan tradisi korps.
Hadir dalam pelepasan Napas Tilas Bhayangkara Polri tersebut, Wakil Mappi Ir. Benyamin Ngali, Asisten III Setda Kabupaten Merauke Urbanus Kaize mewakili Bupati, Ketua Pengadilan Negeri Merauke dan perwakilan dari Danlantamal XI Merauke dan Danlanud Merauke. (02/mcmerauke)
Napak tilas tilas ini dimulai di titik nol Indonesia bagian Barat, yakni Sabang sejak tanggal 21 Agustus lalu. Pada (10/10), Napak Tilas ini digelar di titik nol Indonesia Timur, tepatnya di tapal batas antara Indonesia-PNG, di Sota, Kabupaten Merauke.
Napak tilas dengan membawa bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman tersebut diawali dengan upacara singkat dengan Inspektur Upacara Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi.
Setelah upacara, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan lambang-lambang ini akan melewati Polda-polda di kawasan Indonesia Timur. Napak Tilas ini akan berakhir pada 14 November 2013 di Mako Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Jakarta bertepatan dengan HUT Korps Brimob Polri ke-68.
Saat pelepasan, Kepala Korps Brimob Irjen Pol Drs Rum Murkal dalam amanatnya secara tertulis dibacakan Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi mengungkapkan, kegiatan Napak Tilas sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke ini sesungguhnya merupakan kegiatan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan semangat Tri Brata dan Catur Prasetya dalam sanubari insan Bhayangkara Polri.
‘’Kegiatan ini bukanlah sekedar seremoni belaka, namun adalah bagaimana kita semua mampu membangun dan menumbuhkan semangat juang dan jiwa korsa dalam ikatan yang kuat,’’ katanya.
Dikatakan, lahir, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan RI, Polri dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks.
Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri terlibat secara langsung dalam berbagai pertempuran melawan penjajahan dalam berbagai operasi bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya.
‘’Dinamika perjalanan sejarah Polri tidak lepas dari tugas Polri itu sendiri sebagai pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, penengak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat,’’ katanya.
Dikatakan lebih lanjut, spirit de corps serta soliditas dari seluruh anggota kepolisian sebagaimana yang telah ditunjukan oleh sesepuh Polri pada awal-awal masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Semangat sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil dan jiwa ragaku demi kemanusiaan merupakan ciri budaya Polri yang harus ditanamkan kepada seluruh anggota Polri, lewat proses pembelajaran dengan mengabil bentuk kegiatan antara lain kilasan cerita sejarah, doktrin sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja, upacara dan tradisi korps.
Hadir dalam pelepasan Napas Tilas Bhayangkara Polri tersebut, Wakil Mappi Ir. Benyamin Ngali, Asisten III Setda Kabupaten Merauke Urbanus Kaize mewakili Bupati, Ketua Pengadilan Negeri Merauke dan perwakilan dari Danlantamal XI Merauke dan Danlanud Merauke. (02/mcmerauke/Kus)
Merauke, Media Center -Polri menggelar Napas Tilas yang dimulai dari Sabang sampai Merauke dengan menempuh jarak 8.417 Km, Untuk mengenang kembali perjalanan lahirnya Bhayangkara Polri hingga sekarang.
Napak tilas tilas ini dimulai di titik nol Indonesia bagian Barat yakni Sabang sejak 21 Agustus lalu. Tepat (10/10), Napak Tilas ini digelar di titik nol Indonesia Timur, tepatnya di tapal batas antara Indonesia-PNG di Sota, Kabupaten Merauke. Napak tilas dengan membawa bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman tersebut diawali dengan upacara singkat dengan Inspektur Upacara Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi.
Setelah upacara tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih, lambang-lambang kebesaran Polri maupun pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman dimana lambang-lambang ini akan melewati Polda-Polda di kawasan Indonesia Timur dan akan berakhir sekaligus Napak Tilas ini akan berakhir pada 14 November 2013 di Mako Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Jakarta bertepatan dengan HUT Korps Brimob Polri ke-68.
Saat pelepasan tersebut, Kepala Korps Brimob Irjen Pol Drs Rum Murkal dalam amanatnya secara tertulis dibacakan Kasat III Pelopor Kombes Pol Setyo Boedi mengungkapkan, kegiatan Napak Tilas sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke ini sesungguhnya merupakan kegiatan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan semangat Tri Brata dan Catur Prasetya dalam sanubari insane Bhayangkara Polri.
‘’Kegiatan ini bukanlah sekedar seremoni belaka namun adalah bagaimana kita semua mampu membangun dan menumbuhkan semangat juang dan jiwa korsa dalam ikatan yang kuat,’’ katanya.
Dikatakan, lahir, tumbuh dan berkembangnya Polri, tidak lepas dari sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan RI, Polri dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang. Polri terlibat secara langsung dalam berbagai pertempuran melawan penjajahan dalam berbagai operasi bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya.
‘’Dinamika perjalanan sejarah Polri tidak lepas dari tugas Polri itu sendiri sebagai pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, penengak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat,’’ katanya.
Dikatakan lebih lanjut, spirit de corps serta soliditas dari seluruh anggota kepolisian sebagaimana yang telah ditunjukan oleh sesepuh Polri pada awal-awal masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Semangat sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil dan jiwa ragaku demi kemanusiaan merupakan ciri budaya Polri yang harus ditanamkan kepada seluruh anggota Polri, lewat proses pembelajaran dengan mengabil bentuk kegiatan antara lain kilasan cerita sejarah, doktrin sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja, upacara dan tradisi korps.
Hadir dalam pelepasan Napas Tilas Bhayangkara Polri tersebut, Wakil Mappi Ir. Benyamin Ngali, Asisten III Setda Kabupaten Merauke Urbanus Kaize mewakili Bupati, Ketua Pengadilan Negeri Merauke dan perwakilan dari Danlantamal XI Merauke dan Danlanud Merauke. (02/mcmerauke)