MERAUKE - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Merauke, Bambang Dwiatmoko, menegaskan bahwa perbaikan drainase dan peningkatan irigasi bagi lahan petani sangat mendesak untuk dikerjakan. Pasalnya, musim kering pada tahun ini mempengaruhi produktifitas pertanian.
Menurut Bambang, Dinas Tanaman Pangan sudah menampung berbagai aspirasi petani terkait masalah kekurangan air. Dinas akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, guna perbaikan dan peningkatan irigasi bagi lahan pertanian. Perbaikan dan peningkatan irigasi segera dilakukan, mengingat petani akan masuk pada musim tanam tahun 2014.
“Ada aspirasi dari petani, seperti perbaikan drainase dalam rangka peningkatan penampungan air. Petani juga mengusulkan perbaikan pintu air, terutama memanfaatkan fasilitas pintu air yang ada di Sungai Maro, supaya pada waktu pasang, air tawar bisa masuk dan bisa dimanfaatkan. Itu yang perlu mendapat perhatian oleh pemerintah, karena kebetulan itu di luar kewenangan kami, maka kami akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Bambang, Rabu (9/10) kemarin.
Terkait masalah kekeringan tahun ini, kata Bambang, Bupati Merauke Romanus Mabaraka sudah memerintahkan instansi teknis untuk mengantisipasi dengan membuat modifikasi varitas irigasi yang lebih baik. Bupati perintahkan Dinas Bina Marga dan Pengairan untuk merehabilitasi drainase.
“Tupoksi Dinas Tanaman Pangan itu pada pemanfaatan air irigasi, sehingga tidak bisa dilakukan sendiri. Kita akan koordinasi dengan dinas terkait. Tahun 2014 kita akan coba antisipasi dengan melakukan rehabilitasi drainase guna perbaikan penampungan air dalam rangka meningkatkan pertanian,” ucapnya.
Masyarakat petani pun diharapkan pada musim tanam 2014, sebaiknya menanam gadu seperti musim tanam rendengan, sehingga dapat meningkatkan produksi. Alasannya, permintaan beras dari luar Merauke cukup tinggi, sehingga perlu peningkatan produktifitas padi.
“Perbaikan drainase dan peningkatan irigasi sangat mendesak untuk dilakukan, sehingga kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama yang membidangi pengairan yakni Dinas Bina Marga Dan Pengairan,” pungkasnya. (lea/achi/lo1)
Menurut Bambang, Dinas Tanaman Pangan sudah menampung berbagai aspirasi petani terkait masalah kekurangan air. Dinas akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, guna perbaikan dan peningkatan irigasi bagi lahan pertanian. Perbaikan dan peningkatan irigasi segera dilakukan, mengingat petani akan masuk pada musim tanam tahun 2014.
“Ada aspirasi dari petani, seperti perbaikan drainase dalam rangka peningkatan penampungan air. Petani juga mengusulkan perbaikan pintu air, terutama memanfaatkan fasilitas pintu air yang ada di Sungai Maro, supaya pada waktu pasang, air tawar bisa masuk dan bisa dimanfaatkan. Itu yang perlu mendapat perhatian oleh pemerintah, karena kebetulan itu di luar kewenangan kami, maka kami akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Bambang, Rabu (9/10) kemarin.
Terkait masalah kekeringan tahun ini, kata Bambang, Bupati Merauke Romanus Mabaraka sudah memerintahkan instansi teknis untuk mengantisipasi dengan membuat modifikasi varitas irigasi yang lebih baik. Bupati perintahkan Dinas Bina Marga dan Pengairan untuk merehabilitasi drainase.
“Tupoksi Dinas Tanaman Pangan itu pada pemanfaatan air irigasi, sehingga tidak bisa dilakukan sendiri. Kita akan koordinasi dengan dinas terkait. Tahun 2014 kita akan coba antisipasi dengan melakukan rehabilitasi drainase guna perbaikan penampungan air dalam rangka meningkatkan pertanian,” ucapnya.
Masyarakat petani pun diharapkan pada musim tanam 2014, sebaiknya menanam gadu seperti musim tanam rendengan, sehingga dapat meningkatkan produksi. Alasannya, permintaan beras dari luar Merauke cukup tinggi, sehingga perlu peningkatan produktifitas padi.
“Perbaikan drainase dan peningkatan irigasi sangat mendesak untuk dilakukan, sehingga kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama yang membidangi pengairan yakni Dinas Bina Marga Dan Pengairan,” pungkasnya. (lea/achi/lo1)