Merauke, InfoPubblik - Ketua Foker LSM Papua Wilayah Merauke Ir. Jago Bukit berharap, ke depan para pemilik hak ulayat dan lembaga adat mampu bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan investor terkait penggunanaan lahan adat oleh para insvestor di Kabupaten Merauke.
Sinergitas antara 3 tungku ini, ungkap Jago Bukit sangat penting dalam upaya memperjuangkan hak-hak dari masyarakat pemilik hak ulayat yang digunakan oleh para insvestor untuk investasi. Hal ini disampaikan Jago Bukti, saat membuka worshop investigasi konflik investasi di Kabupaten Merauke, belum lama ini.
Menurut Jago Bukit, konflik yang terjadi antara pemillik hak ulayat dengan para investor selama ini telah banyak terjadi. Karena selama ini, dari kalangan LSM sudah memberikan advokasi-advokasi namun kurang berhasil.
‘’Saya harapkan kita bisa jalin kerja sama dan kordinasi baik dengan pemerintah dan investor. Saya pikir akan menjadi kekuatan sendiri bagi kita untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat yang timbul akibat adanya investasi yang datang di wilayah adat. Kedepan, itu yang harus kita bangun. Kalau misalnya system konfrontasi yang kita akan bangun, saya pikir kita tidak akan menghasilkan apapun,’’ katanya.
Oleh karena itu, melalui kegiatan tersebut, Jago Bukit mengharapkan peserta dari masyarakat adat pemilik hak ulayat dan lembaga adat itu untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif sehingga worshop ini menghasilkan sesuatu yang memberi nilai tawar kepada pemilik hak ulayat kedepan. Sebab menurutnya, dari 3 tungku tersebut, posisi masyarakat adat termasuk komunitas yang selalu berada di posisi lemah.
‘’Nah ini yang akan kita tingkatkan. Misalnya, kita bisa buat pemetaan partisipatif supaya ada paham dan alat bagi masyarakat adat untuk bisa bernegosiasi dengan para investor ketika lahannya akan digunakan untuk investasi,’’ tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua LMA Kabupaten Merauke Alberth Mouwend menjelaskan, kehadiran Lembaga Adat di Merauke merupakan wadah tertinggi dari adat dan boleh menjadi filter untuk memfasilitasi maupun menjadi mitra dengan Pemerintah, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat coba ditawarkan kepada pemerintah. (02/mcmerauke/Kus)