Merauke, InfoPublik - Pemerintah PNG tampaknya mulai menyeriusi untuk membangun jalan penghubung antar kedua negara di perbatasan bagian Selatan Papua, dengan membangun jalan tembus Sota (Kabupaten Merauke)-Wieam, dan Mindiptana (Kabupaten Boven Digoel)-Dome (West Province –PNG).
Keseriusan Pemerintah PNG tersebut ditandai dengan kedatangan sejumlah kontraktor asal PNG dipimpin Kepala Perbatasan PNG ke Merauke untuk melakukan kerja sama dengan salah satu kontraktor asal Kabupaten Merauke, yang nantinya akan membangun jalan dari Wieam (PNG) ke Sota, Kabupaten Merauke, dan dari Dome-Mindiptana (Kabupaten Boven Digoel).
Hanya saja, Tim asal PNG yang beranggotakan 5 orang tersebut masih enggan memberikan keterangan saat akan diwawancarai wartawan, Rabu (9/10).
Namun begitu, Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Wilayah Kabupaten Merauke Albertus Muyak, SE, M.Si, saat ditemui membenarkan kedatangan Tim asal PNG yang dipimpin Kepala Perbatasan West Province tersebut. Hanya saja, kedatangan Tim asal PNG tersebut masih bersifat informal.
“Mereka sudah ketemu dengan saya. Tapi, kedatangan mereka ini masih bersifat informal. Kalau secara formal, pasti ada pemberitahuan dari Pemerintah PNG ke Pemerintah Indonesia,’’ katanya.
Diakui Albertus Muyak, dalam waktu tidak terlalu lama ini ada rencana kunjungan dari Pemerintah PNG secara formal ke Merauke, dalam rangka untuk sama-sama melakukan survey titik nol PNG yang harus mulai dibangun dari mana, sehingga nantinya jalan yang dibangun tersebut terhubung dengan jalan yang sudah dibangun Pemerintah Indonesia di perbatasan.
Menyangkut kedatangan Tim tersebut, menurut Albertus Muyak, yang datang tersebut adalah pengusaha atau kontraktor asal PNG untuk menjajaki kerja sama dengan pengusaha/kontraktor yang ada di Merauke.
‘’Tapi itu kita tidak ikut campur karena mereka itu adalah pengusaha-pengusaha asal PNG yang ingin melakukan kerja sama dengan pengusaha kita di Merauke untuk membuat MoU,’’ jelasnya.
Menyangkut kepastian pembangunan jalan penghubung dari PNG ke Sota dan Mindiptana tersebut, Albertus Muyak mengaku dirinya belum bisa memberikan kepastian karena belum ada pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah PNG.
‘’Kalau sudah resmi mereka sudah sampaikan bahwa mereka sudah siapkan uang sekian dan akan bangun jalan sekian kilometer, barulah saya bisa berikan komentar,’’ tambahnya. (02/mcmerauke/toeb)
Keseriusan Pemerintah PNG tersebut ditandai dengan kedatangan sejumlah kontraktor asal PNG dipimpin Kepala Perbatasan PNG ke Merauke untuk melakukan kerja sama dengan salah satu kontraktor asal Kabupaten Merauke, yang nantinya akan membangun jalan dari Wieam (PNG) ke Sota, Kabupaten Merauke, dan dari Dome-Mindiptana (Kabupaten Boven Digoel).
Hanya saja, Tim asal PNG yang beranggotakan 5 orang tersebut masih enggan memberikan keterangan saat akan diwawancarai wartawan, Rabu (9/10).
Namun begitu, Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Wilayah Kabupaten Merauke Albertus Muyak, SE, M.Si, saat ditemui membenarkan kedatangan Tim asal PNG yang dipimpin Kepala Perbatasan West Province tersebut. Hanya saja, kedatangan Tim asal PNG tersebut masih bersifat informal.
“Mereka sudah ketemu dengan saya. Tapi, kedatangan mereka ini masih bersifat informal. Kalau secara formal, pasti ada pemberitahuan dari Pemerintah PNG ke Pemerintah Indonesia,’’ katanya.
Diakui Albertus Muyak, dalam waktu tidak terlalu lama ini ada rencana kunjungan dari Pemerintah PNG secara formal ke Merauke, dalam rangka untuk sama-sama melakukan survey titik nol PNG yang harus mulai dibangun dari mana, sehingga nantinya jalan yang dibangun tersebut terhubung dengan jalan yang sudah dibangun Pemerintah Indonesia di perbatasan.
Menyangkut kedatangan Tim tersebut, menurut Albertus Muyak, yang datang tersebut adalah pengusaha atau kontraktor asal PNG untuk menjajaki kerja sama dengan pengusaha/kontraktor yang ada di Merauke.
‘’Tapi itu kita tidak ikut campur karena mereka itu adalah pengusaha-pengusaha asal PNG yang ingin melakukan kerja sama dengan pengusaha kita di Merauke untuk membuat MoU,’’ jelasnya.
Menyangkut kepastian pembangunan jalan penghubung dari PNG ke Sota dan Mindiptana tersebut, Albertus Muyak mengaku dirinya belum bisa memberikan kepastian karena belum ada pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah PNG.
‘’Kalau sudah resmi mereka sudah sampaikan bahwa mereka sudah siapkan uang sekian dan akan bangun jalan sekian kilometer, barulah saya bisa berikan komentar,’’ tambahnya. (02/mcmerauke/toeb)