Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Monday 25 February 2013

Masa Transisi, Anak Perlu Mendapat Pendampingan Intens



Kematian tidak wajar yang menimpa salah satu murid SD di kawasan Mangga Dua, Kabupaten Merauke, belum lama ini sontak menjadi wacana publik yang cukup memprihatinkan. Kendati penyebab matinya sang bocah belum diketahui karena masih dilakukan penyelidikan. Namun banyak yang berpendapat korban meninggal akibat aksi bunuh diri.

Laporan : Lidya Salmah Ahnazsyiah-Merauke

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Merauke, Heni Astuti Suparman, SH mengaku turut berduka cita atas meninggalnya salah satu murid SD yang ditemukan tergantung di pohon mangga, belum lama ini. Terlepas dari perasaan bela sungkawa yang mendalam, ia pun mengaku prihatin dengan fenomena kematian tidak wajar itu.
“Kita kan belum tahu apa korban itu bunuh diri atau apa? Karena Polisi masih melakukan penyelidikan,” kata Heni saat bincang-bincang dengan Bintang Papua di Gedung DPRD Merauke, kemarin.
Heni sangat menyayangkan jika kematian korban diduga akibat bunuh diri karena sebelumnya mendapatkan tekanan bathin di tengah kehidupan keluargannya. Menurut wakil rakyat yang berlatar belakang advokat ini, peristiwa tragis seperti itu tak akan sampai terjadi jika semua komponen dalam dunia pendidikan, baik pihak sekolah maupun keluarga (orang tua) mau membuka dialog yang sinergi terkait berbagai permasalahan yang dihadapi anak atu peserta didiknya. Peran orang tua di rumah sangat vital dalam memantau perkembangan perilaku anak. “Hampir semua orang tua pasti mencintai anaknya. Tapi, kasih sayang saja belum cukup mampu mengatasi gejolak dari tuntutan psikologis anak,” ujarnya.


Diakuinya, bentuk kasih sayang itu harus terlihat dalam pelukan, senyuman, bahkan dalam nada bicara orang tuanya di dalam keluarga. “Jadi kalau anak salah, jangan sontak memarahi anak dengan kata-kata kasar. Karena dapat berdampak anak menjadi depresi. Tapi, cobalah beri teguran yang sifatnya lebih mendidik, atau petuah-petuah yang tak sampai mengguncang perasaannya (anak),” ungkapnya menyarankan.
Lebih jauh, Sekretaris KPA Merauke ini menambahkan bahwa perilaku menyimpang dari anak-anak seperti kebrutalan, kecanduan narkoba, pemurung, apatis dan lainnya seringkali tumbuh dalam keluarga yang tidak memberikan kepuasan kasih sayang terhadap anaknya. Dampaknya, anak-anak mudah untuk melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, bunuh diri, patah hati, atau kejahatan lainnya untuk membalas sakit hatinya terhadap kehilangan cinta dari orangtua atau siapa saja
“Sebab itu peran orang tua disini adalah harus melakukan antisipasi lebih serius. Ya, tujuannya supaya sang anak tidak merasa kehilangan kasih sayang,” paparnya.
Lebih jelas semua komponen harus berperan aktif dalam proses pemberdayaan anak. Ia mencontohkan, seperti anak-anak jalanan yang kerap wara-wiri di jalanan, dimana mereka sangat rentan terhadap hal-hal negatif.
“Karena mereka (anak jalanan)kadang merasa tidak diperhatikan bisa saja mereka bersikap lain yaitu dengan memilih mengakhiri hidup karena merasa tidak ada yang memperhatikan mereka. Jangan karena ada momen tertentu saja baru mereka diberdayakan. Tetapi bagaimana kita bisa menyentuh mereka setiap saat dengan program-program positif yang tentunya beredukasi,” tuturnya.
Selain itu, solusi alternatif yang cukup efektif harus dilakukan juga adalah memberdayakan psikolog sekolah sebagai guru bimbingan dan konseling siswa terkait psikologisnya saat berada di sekolah maupun keluarganya.
“Ini penting untuk membantu siswa dalam mencapai ketenangan jiwa dan rasa aman saat mengenyam pendidikan,” tegasnya.
Dengan kata lain, katanya, jika ada siswa menunjukkan kebiasaan menyimpang seperti sering termenung, dan menyendiri, sering bolos, atau nilai pelajarannya anjlok, maka psikolog sontak dapat melakukan komunikasi dengan siswa bersangkutan. Untuk mengetahui permasalahannya dan membantu mencarikan solusi penyelesaian terbaik.
“Biar siswa tersebut tidak bertindak kriminal atau sampai nekat bunuh diri,” imbuhnya.
Kembali dipertegas Heni bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dalam kondisi ini remaja terutama kalangan pelajar belum sepenuhnya memiliki pertimbangan yang matang dan emosinya cenderung tinggi atau tidak stabil.
“Pada usia inilah remaja sangat perlu ada pendampingan. Karena perkembangan psikologisnya cenderung dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik di dalam keluarga, maupun dalam sekolah serta di tengah masyarakat. Biasanya einginan bunuh diri tidak muncul secara tiba-tiba begitu saja. Pada umumnya sebelum memutuskan untuk melakukan bunuh diri, keinginan jahat itu didahului dengan munculnya depresi,” terangnya.
Salah satu upaya mencegah kasus bunuh diri di kalangan remaja, dapat dilakukan melalui pendekatan psikologi komunikasi dua arah. Ini artinya, orang tua harus mampu menjadi pendengar yang baik terhadap berbagai keluhan anaknya.
“Sehingga anaknya tidak merasa kehilangan kasih sayang dari orang tuanya,” tandasnya. (***)
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Masa Transisi, Anak Perlu Mendapat Pendampingan Intens ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Monday 25 February 2013. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.