MERAUKE - Sejumlah warga RT VI Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Jumat (22/2) pagi, melaksanakan aksi bersih drainase terkait dengan banjir yang kerap melanda pemukiman mereka.
Salah satu warga, Suhardi, mengakui, kegiatan yang dilakukan ini merupakan inisiasi warga karena tempat tinggal mereka sudah terendam banjir sejak beberapa hari lalu.
“Jadi banjir di tempat kami itu sampai beberapa hari ini belum juga surut padahal hujan sudah tidak turun. Sehingga kami perlu aksi langsung yakni dengan turun ke jalan untuk bersihkan drainase yang menjadi pemicu banjir,” kata Suyardi mewakili rekan warga lainnya, kemarin.
Menurut Suryadi banjir di Rabu (20/2) lalu, ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Dan saat ini, sambung dia lagi, ketinggian air masih dengan volume yang sama.
“Sampai ada warga yang tidur-tidur di mobil mereka karena rumah sudah terendam,” imbuhnya.
Terkait dengan drainase mampet yang menjadi biang meluapnya air bah selama ini, bagi Suryadi, mereka tidak ingin menunggu aksi dari Pemerintah sehingga kemarin warga secara gotong royong turun langsung ke lapangan demi mencegah terjadinya banjir yang lebih parah.
“Awalnya dulu banjir tidak kayak begini. Masih normal-normal saja, tetapi sejak beberapa bulan di musim hujan ini kondisi sudah tidak memungkinkan lagi. Ini (drainase) bisa mampet selain warga tidak peduli kebersihan juga akibat dari pembangunan sehingga tidak memperhatikan drainase,” paparnya.
Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Merauke, Bambang Sudji yang meninjau langsung aksi bersih drainase kemarin, mengaku bangga dengan sikap warga RT VI Kelurahan Rimba Jaya yang pro aktif terhadap lingkungan sekitar. Menurut politisi Partai Hanura itu, selain empati warga Pemerintah sebenarnya sudah membuat gebrakan dengan cara menormalisasikan drainase induk. Sayangnya, banjir masih saja menjadi momok bagi warga. Namun demikian, sambung Bambang, bukan berarti Pemerintah diklaim tidak berhasil dalam membesut program itu.
“ Jadi sekali lagi bukan Pemerintah tidak optimal menormalisasikan drainase-drainase induk. Dan saya harap kedepannya drainase-drainase induk itu lebih difungsikan sehingga air tidak tertahan dan akhirnya meluap menyebabkan banjir seperti kemarin-kemarin,” tuturnya.
Bambang juga mengingatkan warga betapa pentingnya menjaga drainase dengan baik, seperti tidak membuang sampah di dalam drainase.
“Karena selama ini yang saya lihat sampah-sampah plastik dan masih banyak lagi ada di dalam drainase. Jadi intinya semua juga kembali lagi ke kesadasaran warga masing-masing,” ungkapnya seraya menambahkan, pembangunan di bantaran drainase juga perlu diperhatikan.
“Masih banyak pembangunan yang dilakukan di bantaran drainase. Ini kan tidak dibenarkan sehingga dinas terkait harus mencermati soal ini”.(lea/achi/lo1)