MERAUKE – Sekitar 10 unit taksi Gloria Merauke saat ini sudah dilengkapi dengan perangkat radio amatir. Tujuannya tidak lain guna meningkatkan mutu pelayanan transportasi angkutan kepada masyarakat Merauke, dimana akan memengaruhi peningkatan, efektifitas dan efisiensi operasional dan pelayanan taksi.
Ketua Koperasi Taksi Gloria Merauke, Theo Faturuan, mengatakan, pihaknya melengkapi 10 unit taksi dengan radio amatir untuk memenuhi kebutuhan operasional, koordinasi dan pelayanan yang lebih terpadu. Pasalnya, aku Theo, sistem komunikasi melalui handphone tidak berjalan efektif yakni, menghambat operasional, koordinasi dan pelayanan yang maksimal. Konsekuensinya mempengaruhi program pemerintah daerah dalam peningkatan sumber daya masyarakat asli Papua di bidang transportasi.
“Sebelumnya, kami kesulitan dalam membangun koordinasi apabila nomor hp anggota (sopir) tidak aktif atau di luar jangkauan. Pelanggan akan mencari taksi lain, jika tidak segera dilayani. Ada pelanggan juga yang tidak tahu nomor hp sopir. Oleh karena itu, kami membuat terobosan, dengan dana yang ada, kami adakan radio amatir. Hasilnya meningkat secara signifikan,” katanya kepada Bintang Papua saat bincang-bincang, kemarin.
Theo juga mengakui, tahun 2013 mendatang pemerintah daerah Kabupaten Merauke akan menambahkan lagi 10 unit taksi Gloria guna meningkatkan pemberdayaan masyarakat asli Papua di bidang transportasi. Program tersebut selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga membantu pemerintah dalam meminimalisir masalah pengangguran di Merauke.
“Kalau dilihat pelayanan taksi semakin meningkat, baik dari aspek kualitas dan kuantitas pelanggan. Sebagian besar pelanggan merupakan masyarakat kota Merauke, instansi dan sebagainya. Karena itu Bupati Merauke, bapak Romanus Mbaraka, menjanjikan akan mengadakan 10 unit lagi. Dari aspek kualitas dan kuantitas, kami siap menerima taksi baru. Taksi yang ada sekarang, masih sangat baik, bisa berjalan semuanya,” jelasnya.
“Kami menjaga kondisi kendaraan, tidak layani medan yang sulit ditempuh. Sampai sekarang tidak ada keluhan terkait pelayanan, masyarakat umum juga bisa menerima kehadiran taksi dan sopirnya,” timpalnya lagi.
Sementara itu untuk memaksimalkan pelayanan yang prima, pihaknya kerap menggelar kegiatan untuk mempererar kerja sama antar anggota dengan membuat arisan anggota. Selain itu, pihaknya juga melaksanakan evaluasi bulanan dilaksanakan pada akhir bulan, berupa rapat anggota yang membahas kinerja mingguan dan upaya peningkatan prospek usaha.
“Kami memberlakukan aturan yang disiplin, semua sopir berseragam. Taksi kami tidak seperti angkutan umum biasanya, kami mengelola manajemen dan administrasinya secara tertulis. Pelayanan pun secara prosedural, kami ditelepon pelanggan, lalu kami melakukan kontak dengan anggota (sopir) lewat radio orari,” tutupnya. (lea/achi/LO1)