detikTravel Community -
Ingin mengendarai salah satu truk terbesar di dunia? Tak perlu takut kalau belum bisa mengendarai mobil. Di Institut Pertambangan Nemangkawi, mengendarai truk di lokasi tambang terbesar di Indonesia jadi mungkin.
Seorang The Apprentice duduk dengan serius memandang layar besar di hadapannya, sesekali dia melirik ke samping ke arah layar yang diletakkan di sisi kiri dan kanan. Tiba-tiba badannya bergetar akibat goncangan dan sedetik kemudian badannya miring akibat kursi yang mendadak bergeser dan menyamping secara otomatis.
"Ini adalah simulator haul truck Catterpilar 797. Kursi simulasi ini dibuat semirip mungkin dengan desain asli kendaraannya," kata Mas Agus, seorang guru di Institut Pertambangan Nemangkawi kepada saya.
Di Institut Pertambangan Nemangkawi, para The Apprentice dilatih dengan alat-alat simulasi tercanggih di dunia. Salah satunya kursi simulasi operator ini. Mas Agus kemudian menawarkan saya untuk mencoba sensasi mengendarai truk raksasa melalui kursi simulasi ini setelah sebelumnya saya telah mengenakan alat pelindung diri berupa helm, kacamata, rompi dan sepatu boot. Saya melangkah memasuki kotak simulasi di hadapan saya terdapat sebuah layar besar yang menampilkan gambaran tambang.
"Ini merupakan pencitraan asli dari tambang di dataran tinggi Mimika. Semua kontur alam serta cuaca menyerupai kondisi di atas sana," Mas Agus menjelaskan.
Di sisi kursi simulasi terdapat banyak tombol dan tuas yang memiliki fungsi-fungsi khusus. Ada tuas khusus untuk mengangkat bak penampungan, tuas khusus untuk pengereman darurat serta tuas untuk mengatur kecepatan kendaraan. Berbeda dengan kendaraan pada umumnya, haul truck memiliki 7 tingkat kecepatan.
Saya memasang sabuk pengaman, memajukan tuas ke kecepatan satu dan menekan gas. Perlahan-lahan saya dapat merasakan guncangan-guncangan ringan saat kendaraan melintas kawasan bebatuan. Laju kendaraan semakin melambat saat kontur berubah menjadi kawasan perbukitan, kursi saya terdorong ke belakang dan saya dapat merasakan sudut kemiringan kursi berubah semakin tinggi. Sungguh menyerupai kondisi asli saat mengendarai mobil!
Tiba-tiba layar dipenuhi bintik-bintik putih. Saya memandang 'spion' yang terdapat di layar sisi kiri dan kanan. Rupanya kondisi simulasi berubah menjadi hujan salju! Sebuah peringatan untuk berhati-hati dan melambatkan laju kendaraan muncul di layar. Saya mengikuti instruksi dan menekan klakson dua kali tepat sebelum sebuah kendaraan besar muncul di hadapan.
Sesaat saya melupakan bahwa saya masih duduk diam di dalam sebuah kotak simulasi. Karena sungguh sensasi kejutan yang diberikan sangat menyerupai aslinya. Hal ini ditunjang juga dengan layar monitor yang mengelilingi kotak dan membawa kita secara 4 dimensi ke tambang-tambang di puncak gunung Papua.
Untuk sebuah kursi simulasi haul truck Catterpilar 797 harganya US$ 18.000 (Rp 172 juta), jumlah yang cukup fantastis! Tapi sangat sebanding dengan kemampuan dan kecanggihan yang dimiliki kotak simulasi ini.
Kecanggihan teknologi sungguh melintas jarak dan masa, karena disini dikelilingi hutan hujan Papua sebuah hasil karya super canggih buatan manusia berada. Tertarik mencoba?
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Jayapura, sampai Merauke. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
Seorang The Apprentice duduk dengan serius memandang layar besar di hadapannya, sesekali dia melirik ke samping ke arah layar yang diletakkan di sisi kiri dan kanan. Tiba-tiba badannya bergetar akibat goncangan dan sedetik kemudian badannya miring akibat kursi yang mendadak bergeser dan menyamping secara otomatis.
"Ini adalah simulator haul truck Catterpilar 797. Kursi simulasi ini dibuat semirip mungkin dengan desain asli kendaraannya," kata Mas Agus, seorang guru di Institut Pertambangan Nemangkawi kepada saya.
Di Institut Pertambangan Nemangkawi, para The Apprentice dilatih dengan alat-alat simulasi tercanggih di dunia. Salah satunya kursi simulasi operator ini. Mas Agus kemudian menawarkan saya untuk mencoba sensasi mengendarai truk raksasa melalui kursi simulasi ini setelah sebelumnya saya telah mengenakan alat pelindung diri berupa helm, kacamata, rompi dan sepatu boot. Saya melangkah memasuki kotak simulasi di hadapan saya terdapat sebuah layar besar yang menampilkan gambaran tambang.
"Ini merupakan pencitraan asli dari tambang di dataran tinggi Mimika. Semua kontur alam serta cuaca menyerupai kondisi di atas sana," Mas Agus menjelaskan.
Di sisi kursi simulasi terdapat banyak tombol dan tuas yang memiliki fungsi-fungsi khusus. Ada tuas khusus untuk mengangkat bak penampungan, tuas khusus untuk pengereman darurat serta tuas untuk mengatur kecepatan kendaraan. Berbeda dengan kendaraan pada umumnya, haul truck memiliki 7 tingkat kecepatan.
Saya memasang sabuk pengaman, memajukan tuas ke kecepatan satu dan menekan gas. Perlahan-lahan saya dapat merasakan guncangan-guncangan ringan saat kendaraan melintas kawasan bebatuan. Laju kendaraan semakin melambat saat kontur berubah menjadi kawasan perbukitan, kursi saya terdorong ke belakang dan saya dapat merasakan sudut kemiringan kursi berubah semakin tinggi. Sungguh menyerupai kondisi asli saat mengendarai mobil!
Tiba-tiba layar dipenuhi bintik-bintik putih. Saya memandang 'spion' yang terdapat di layar sisi kiri dan kanan. Rupanya kondisi simulasi berubah menjadi hujan salju! Sebuah peringatan untuk berhati-hati dan melambatkan laju kendaraan muncul di layar. Saya mengikuti instruksi dan menekan klakson dua kali tepat sebelum sebuah kendaraan besar muncul di hadapan.
Sesaat saya melupakan bahwa saya masih duduk diam di dalam sebuah kotak simulasi. Karena sungguh sensasi kejutan yang diberikan sangat menyerupai aslinya. Hal ini ditunjang juga dengan layar monitor yang mengelilingi kotak dan membawa kita secara 4 dimensi ke tambang-tambang di puncak gunung Papua.
Untuk sebuah kursi simulasi haul truck Catterpilar 797 harganya US$ 18.000 (Rp 172 juta), jumlah yang cukup fantastis! Tapi sangat sebanding dengan kemampuan dan kecanggihan yang dimiliki kotak simulasi ini.
Kecanggihan teknologi sungguh melintas jarak dan masa, karena disini dikelilingi hutan hujan Papua sebuah hasil karya super canggih buatan manusia berada. Tertarik mencoba?
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Jayapura, sampai Merauke. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.