Dalam rangka memperkuat koordinasi dan komunikasi kepada stakeholders serta mengumpulkan berbagai informasi dan isu yang dapat mempengaruhi arah perekonomian Papua, Bank Indonesia menggelar acara coffe morning dengan mengundang beberapa instansi pemerintah,swasta, Perbankan dan para insan pers, guna membahas perkembangan perekonomian di Papua, yang berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinis Papua, Rabu (7/11). Disela-sela coffe morning, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua dan Papua Barat Aslan Lubis mengatakan, perkembangan ekonomi Provinsi Papua pada triwulan III tahun 2012 diperkirakan mengalami pertumbuhan positif dan lebih tinggi, meski pada sektor pertambangan diperkirakan mengalami kontraksi dibandingkan periode sebelumnya dengan mempertimbangkan tetap bertumbuhnya sektor perdagangan, hotel, dan restaurant serta sektor bangunan dan sektor pertanian, "ujarnya.
Sementara itu lanjut Aslan Lubis, triwulan II tahun yang sama, perekonomian Papua mengalami pertumbuhan sebesar 5,27 persen, hal ini disebabkan oleh perbaikan pada sektor industri pengolahan, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa dan bangunan.
Kemudian dikatakan, bila dilihat dari sisi sektor tenaga kerja, jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2012 mencapai 1.591.693 orang, mengalami kenaikan sebesar 3,41 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, kata Aslan, tingkat partisipasi kerja di Papua mencapai 79,29 persen, mengalami penurunan sebesar 2,23 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, "paparnya.
Aslan mengatakan bahwa, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 3,72 persen pada Februari 2011 menjadi 2,90 persen pada Februari 2012, hal tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja tumbuh lebih cepat disbanding pertambahan jumlah angkatan kerja, "tandasnya.
Disamping itu Aslan menambahkan, dari sisi inflasi di Papua, masih cukup kondusif untuk berinvestasi , pada bulan Oktober lalu tercatat sebesar 0,15 persen secara bulanan dan 3,07 persen secara tahunan, "jelasnya. (Tiara)
Sementara itu lanjut Aslan Lubis, triwulan II tahun yang sama, perekonomian Papua mengalami pertumbuhan sebesar 5,27 persen, hal ini disebabkan oleh perbaikan pada sektor industri pengolahan, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa dan bangunan.
Kemudian dikatakan, bila dilihat dari sisi sektor tenaga kerja, jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2012 mencapai 1.591.693 orang, mengalami kenaikan sebesar 3,41 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, kata Aslan, tingkat partisipasi kerja di Papua mencapai 79,29 persen, mengalami penurunan sebesar 2,23 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, "paparnya.
Aslan mengatakan bahwa, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 3,72 persen pada Februari 2011 menjadi 2,90 persen pada Februari 2012, hal tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja tumbuh lebih cepat disbanding pertambahan jumlah angkatan kerja, "tandasnya.
Disamping itu Aslan menambahkan, dari sisi inflasi di Papua, masih cukup kondusif untuk berinvestasi , pada bulan Oktober lalu tercatat sebesar 0,15 persen secara bulanan dan 3,07 persen secara tahunan, "jelasnya. (Tiara)

Artikel 