Menkes : Penyakit Tidak Menular Jadi Tantangan Baru Bidang Kesehatan

Merauke, Media Center - Penyakit tidak menular seperti  stroke, kanker, diabetes, gagal ginjal dan penyakit jantung merupakan tantangan baru bidang kesehatan kedepan di Indonesia. Karena  penyakit tidak menular tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar dalam penanganannya.

Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, dalam sambutan tertulisnya dibacakan  Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-48, berlangsung di Halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Jalan Lepro Sari-Merauke, Senin (12/11).

Dikatakan, data riset kesehatan 2010 menunjukan, penyakit tidak menular ini menunjukan  59 persen kematian di Indonesia disebabkan penyakit tidak menular ini. Namun begitu, lanjutnya, penyakit tidak menular ini dapat dicegah dengan gaya hidup sehat diantaranya pola makan gizi seimbang, memantau berat badan secara teratur, olahraga teratur mengendalikan stress dan tidak merokok.  Dikatakan lebih lanjut, pembangunan kesehatan tidak mungkin berhasil tanpa dukungan peran serta dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat.

Dengan tema Indonesia cinta sehat merupakan refleksi dari sikap dan perilaku setiap insane Indonesia menjadikan kesehatan sebagai dasar tindakan dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Sementara dengan sub tema ibu selamat anak sehat merupakan sasaran prioritas pembangunan kesehatan yang merupakan sasaran milliennium development goals.

‘’Dalam pelayana kesehatan ibu dan anak cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna dari 61,4 persen tahun 2007 menjadi 87,4 persen tahun 2011. Pada periode    yang sama cakupan imunisasi campak meninglat dari 67 persne menjadi 93,3 persen,’’ jelasnya.

Begitu juga status gizi masyarakat mengalami perbaikan. Prevalensi kurang gizi balita tahun 2010 sebesar 17,9 persen  dan diharapkan turun menjadi 15 persen tahun 2015. ‘’Laporan menunjukan bahwa 71 persen balita mengunjungi posyandu setiap bulannya. Ini berartti ada 14 juta balita memanfaatkan posyandu,’’ jelasnya. (02/media center