Merauke , (19/11)-–Terbatasnya kuota Bahan bakar Minyak (BBM) yang didroping Pertamina Cabang Merauke ke Distrik Kimaam selama ini, mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan. Padahal, itu adalah BBM bersubsidi yang mestinya harus diberikan prioritas kepada warga tidak mampu.
Kepala Distrik Kimaam, Eliyas Mite yang ditemui tabloidjubi.com di Gedung Negara, Senin (20/11) mengungkapkan, kuota BBM yang didroping selama ini adalah 25 ton untuk tiga distrik yakni selain Kimaam, juga Tabonji dan Ilwayab. Sehingga yang didapatkan di Distrik Kimaam, hanya 13 ton. Jumlah itu, sangat kurang untuk tiap bulan.
Minimal, lanjut Elyas, kuotanya adalah 30 ton. Sehingga masyarakat juga bisa mendapatkan ketika sudah didroping ke tingkat agen. “Saya dipanggil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka untuk menyampaikan secara pasti dan jelas pendropingan BBM yang dilakukan selama ini. Tentunya laporan yang diberikan, sesuai kenyataan di lapangan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, terkadang BBM sampai di Kimaam, ada yang mengambil hingga satu ton. Itu juga karena berkaitan dengan kegiatan monitoring yang dilakukan instansi terkait dari kota. “Memang untuk menyeberang dari satu kampung ke kampung lain, harus membutuhkan cadangan BBM banyak. Sehingga tidak mengalami kesulitan ketika melakukan monitoriong,” tandasnya. (Jubi/Ans)