Merauke, media Center - Meski secara nasional prevalensi kurang gizi untuk balita telah mengalami penurunan menjadi 17,9 persen namun di Kabupaten Merauke prevalensi kurang dan gizi buruk masih cukup tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr Stefanus Osok, mengungkapkan prevalensi kurang gizi dan gizi buruk di Kabupaten Merauke masih berkisar 20-an persen dari jumlah balita.
‘’Kalau saya lihat angka kurang gizi dan gizi buruk di daerah kita Kabupaten Merauke saya lihat masih cenderung cukup besar. Sekitar 20 persen. Belum ada intervensi-intevensi yang bermakna karena karena masalah gizi ini sangat terkait dengan status ekonomi masyarakat,’’ kata Stefanus Osok, Selasa (13/11).
Menurut Stefanus Osok, selama status ekonomi masyarakat tidak membaik maka gizi masyarakat akan tetap tinggi. Sebab, status ekonomi linier dengan gizi masyarakat. ‘’Memang persoalan kita di disini adalah masalah status ekonomi. Dan saya lihat hampir merata,’’ terangnya.
Dikatakan, target dari Rikesda kurang gizi dan gizi buruk tersebut tidak boleh lebih dari 15 pesen. Sedangkan kurang dan gizi buruknya tidak boleh lebih dari 5 persen. Karena itu, lanjutnya, dengan kondisi tersebut masih banyak yang perlu diintervensi terutama dalam hal pemenuhan gizi masyarakat.
‘’Selain karbohidrat, juga ada protein dan lemak. Kalau pemenuhan karbohidrat mungkin bolehlah. Karena ada beras, sagu dan umbi-umbian. Lalu protein juga ya, karena ada ikan dan daging. Tapi kalau bicara sayur dan buah-buahan itu sangat kurang dikonsumsi oleh masyarakat terutama yang berada di kampung-kampung. sementara makanan bergizi itu ada misalnya nasi, sayur, daging, buah-buahan dan kalau perlu ada susu,’’ jelasnya.
Menurut Stefanus Osok, daalam hal masalah gizi kurang dan gizi buruk kadang-kadang Dinas Kesehatan sebagai pihak yang dipersalahkan masyarakat. Padahal, masalah pemenuhan makanan yang seimbang bagi masyarakat bukan domain dari Dinas Kesehatan.
‘’Jadi bagaimana pemberdayaan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa memiliki kemampuan dan kemandirian menanam sayur-sayuran dan buah-buahan di sekitar lingkungan mereka. Kalau bicara lahan, saya pikir kita di Merauke terutama di kampung-kampung masih cukup tersedia,’’ tambahnya. (02/media center)
Wednesday, 14 November 2012
Gizi Buruk Di Merauke Masih Tergolong Tinggi
Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke
