Dinkes Merauke Antisipasi Pungli di Puskesmas

Merauke, media Center - Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke  dr. Stefanus Osok mengungkapkan, saat ini  masyarakat yang melakukan pengobatan ke setiap pustu maupun puskesmas termasuk rumah sakit dengan perawatan di kelas 3,  tidak dilakukan pungutan apapun alias gratis. Sebab,   Pemerintah telah menurunkan dana operasional ke setiap Puskesmas sekitar Rp 250 juta setiap tahunnya.

‘’Kalau ada petugas di Puskesmas yang minta bayaran saat berobat ke sana itu pungli (pungutan liar). Jadi kalau ada yang minta bayaran segera laporkan puskemas mana,’’ tandasnya.

Menurut Stefanus Osok, dana operasional yang diturunkan pusat ke Papua setiap puskesmas sebesar Rp 250 juta. Sedangkan untuk pulau Jawa, lanjutnya hanya berkisar Rp 75 juta setiap puskesmas. ‘’Tapi untuk kita di Merauke, dalam aplikasinya untuk puskesmas yang cukup jauh dan sulit kita turunkan berkisar Rp 250-300 juta. Sedangkan puskesmas yang berada di sekitar kota yang tidak terlalu sulit sekitar 200 juta,’’ terangnya.

Dana   ini, ungkap Stefanus Osok, digunakan puskemas sebagai dana operasional sehari-hari dalam melayani masyarakat. Sedangkan obat-obatan  yang digunakan di setiap puskesmas maupun pustu dijamion dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Stefanus Osok menambahkan, bebas gratis berobat  di Pustu, Puskesmas maupun rumah sakit dengan  layanan kelas 3 tersebut perlu diketahui masyarakat secara luas. Sehingga ketika ada masyarakat yang berobat dan dimintai bayaran, maka  bisa mempertanyakan kembali maksud pembayaran itu. (02/media center)