Merauke (25/11)—Salah satu program yang sedang dijalankan sejak tahun 2011 silam adalah dengan menurunkan dana ratusan juta ke 160 kampung, agar masyarakat bisa mengelola dan memanfaatkan dana yang ada untuk berbagai kegiatan pembangunan. Hanya saja, ketika dana ratusan juta diturunkan, banyak orang menjadi sangat pesimis dan tidak yakin jika masyarakat dapat mengelolanya dengan baik.
Hal itu disampaikan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT yang ditemui tabloidjubi.com beberapa waktu lalu. “Banyak orang hanya berteriak di jalan terhadap berbagai kebijakan yang saya lakukan dengan memberikan perhatian besar terhadap masyarakat di kampung-kampung. Silakan saja mereka menjadi komentator, tetapi bahwa saya akan tetap menjalankan misi mulia itu untuk melayani masyarakat di 160 kampung,” tegasnya.
Bagi Romanus, fokus pembangunan dibalikkan dengan dimulai dari kampung lantaran berangkat dari berbagai persoalan yang mendera kehidupan masyarakat di kampung-kampung. Dari tahun ke tahun, mereka tidak pernah maju. Justru mengalami kemunduran. Sementara di Kota Merauke, berbagai kegiatan pembangunan terus berjalan.
“Saya katakan demikian, karena sudah berkeliling di 160 kampung dan melihat secara langsung akan kehidupan mereka. Jadi, program Gerakan Pembangunan Kampungku (Gerbangku) yang saya lahirkan itu, tidak karena berandai-andai semata. Tetapi melihat akan kondisi riil yang dihadapi masyarakat dari satu kampung ke kampung lain,” ujarnya. (Jubi/Ans)