UPTD BLK Merauke tidak hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi para pencari kerja dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK), tapi juga dijadikan tempat pelatihan keterampilan bagi para napi agar mereka siap terjun kembali ke masyarakat seusai menjalani hukuman. Kegiatan pelatihan bagi napi ini sangat positif. Mereka harus diberi pelatihan keterampilan sesuai minat dan bakat. Jadi ketika kembali ke masyarakat, mereka bisa bekerja atau wirausaha sehingga tidak mengulangi kesalahannya, kata Erman. Kegiatan pelatihan keterampilan bagi napi/warga binaan ditujukan bagi napi yang hampir selesai masa tahanannya dan tengah menjalani proses sosialisasi sebelum kembali memperoleh kebebasannya dan kembali ke masyarakat. Setiap hari para napi ini diantar dan dikawal petugas lapas untuk mengikuti pelatihan yang dimulai pukul 08.00 - 13.00 WITA, setelah itu mereka kembali ke lapas. Berbagai pelatihan yang diikuti adalah otomotif, elektronik, pertanian, komputer, bangunan dan proccessing makanan.
Dalam peninjauan ke UPTD BLK Merauke, Menakertrans memberikan bantuan sebesar Rp1,325 milyar yang akan digunakan untuk paket renovasi dan peralatan serta satu CBT (Competition Base Training) kejuruan bangunan. Menakertrans mengatakan peninjauan dan pemberian bantuan ini sebagai bagian dari upaya revitalisasi BLK. Upaya ini diimplementasikan untuk penggantian alat yang kedaluwarsa, peningkatan sarana dan prasarana serta pelatihan instruktur. Sementara itu Bupati Merauke, Johanes Gluba Gebze dan kepala BLK Merauke mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Depnakertrans. Johanes berjanji akan mengikuti arahan Menakertrans guna menggandeng dealer otomotif di Merauke untuk pelatihan mesin bagi peserta didik, sekaligus juga mengajukan permohonan kepada Menteri untuk pengadaan kios three in one. (T.Az/ysoel).
Sumber : Depkominfo.go.id & Pic : externallp.blogspot.com